Pilkada Kabupaten Malang, H Gunawan Melirik Dewa Jadi Cawabup Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Malang untuk Pilkada 2024, terus bermunculan dan para calon sudah mulai mengambil formulir pendaftaran ke partai politik. Diantara yang sudah siap maju adalah HM Sanusi dan H Gunawan Wibisono dari PDI Perjuangan. Kini santer di publik, bahwa H Gunawan sudah melirik Kresna Dewanata Phrosakh, sebagai pasangannya untuk calon Wakil Bupati Malang.
H Gunawan adalah kader tulen PDI Perjuangan. Kini ia menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. Ia juga kader Nahdlatul Ulama (NU) dan masa mudanya aktif di gerakan kepemudaan di Kabupaten Malang.
Advertisement
Sementara, Kresna Dewanata Phrosakh adalah politisi muda dari Partai Nasdem. Sejak ia meniti karirnya di partai komando Surya Paloh, Dewa begitu karib disapa, berhasil terpilih dua periode menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu).
Santernya H Gunawan akan menggandeng Dewa, setelah terlihat mulai intens ada komunikasi dengan Rendra Kresna, selaku politisi senior, yang juga ayah dari Kresna Dewanata Phrosakh.
H Gunawan Wibisono bersama H Rendra Kresna, eks Bupati Malang. (Foto: dok Times Indonesia)
Kepada TIMES Indonesia, H Gunawan menyampaikan, bahwa jalan politik yang ia jalankan adalah Rahmatan Lil alamin. "Karena sebagai kader PDI Perjuangan, ada kewajiban saya untuk mewujudkan cita-cita Bung Karno. Yakni, bagaimana konsep kaum marhaenis mengayomi, atau menggendong kaum marhaen dapat berjalan," jelasnya.
Hal itu sudah menjadi agenda utama menjadi kebijakan bagi Kepala Daerah. Untuk mewujudkan konsep Bung Karno itu, pastinya dibutuhkan kerja sama politik dengan seluruh kekuatan stakeholder, termasuk bersama Mas Dewa di dalamnya.
"Apalagi Mas Dewa itu, tergolong politisi muda yang kaya akan pengalaman. Mas Dewa sudah dua periode menjadi anggota DPR RI. Hanya karena saya ini kader PDI Perjuangan, saya harus memegang teguh etika partai. Maka saya akan kembali pada mekanisme yang berlaku di PDI Perjuangan," katanya.
Di PDI Perjuangan beber H Gunawan semua mekanisme diputuskan oleh DPP PDI Perjuangan. "Semua keputusan strategis, harus menunggu dari DPP PDI Perjuangan," tegasnya.
Ditanya soal apakah ada potensi PDI Perjuangan akan koalisi dengan Nasdem? H Gunawan menyampaikan, dirinya sebagai kader PDI Perjuangan, harus memegang teguh etika politik.
"Rekomendasi penugasan belum keluar dari DPP, semua masih berproses, kita tunggu DPP dulu, artinya, apapun yang nanti diperintahkan oleh DPP PDI Perjuangan, sebagai kader saya siap mengawal dan mengamankan. Tapi perlu juga saya sampaikan kepada publik, bahwa apapun kebijakan yang diambil oleh DPP PDI Perjuangan, sudah pasti melalui proses diskusi panjang yang melibatkan pengurus partai di daerah," tegasnya.
Dan jika betul-betul kader PDI Perjuangan, bisa dipastikan akan tunduk dan patuh pada perintah partai. "Dan apapun yang diperintah partai, sudah jelas akan mengedepankan kepentingan masyarakat dan daerah, karena sudah menjadi ketetapan di PDI Perjuangan, untuk menentukan kebijakan strategis, DPP selalu melibatkan pengurus partai di daerah, dan itu melalui diskusi panjang," katanya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi TIMES Indonesia, Dewa menjawab dengan santai.
"Izin, karena saya sedang tugas kunjungan ke luar negeri, saya hanya bisa berkomentar bahwa semua tokoh di Kabupaten Malang adalah politikus-politikus ulung," katanya.
Jika nama dirinya sudah mulai dilirik dan sudah disandingkan dengan banyak tokoh yang akan maju sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang, pihaknya sangat bangga.
"Jika saya sudah disandingkan dengan beberapa tokoh, alangkah bangganya saya. Dan ini menunjukkan bahwa kaum muda saat ini tidak ditinggalkan. Tetapi akan selalu diajak berkolaborasi untuk membangun daerah agar lebih baik ke depannya," tegas Dewa. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |