Perhatian untuk Pendidikan Dinilai Tinggi, Dukungan untuk Abah Sanusi Mulai Meluas

TIMESINDONESIA, MALANG – Memastikan diri maju sebagai bakal cabup Malang melalui PDI Perjuangan, petahana Bupati Malang, HM Sanusi (Abah Sanusi), punya kedekatan lebih luas dengan berbagai kalangan.
Selain kedekatan dengan pemangku masyarakat desa, kalangan pendidikan di Kabupaten Malang terus menjadi perhatian Abah Sanusi selama ini. Bahkan, belakangan melalui berbagai kesempatan dan programnya, Abah Sanusi telah menunjukkan kepeduliannya pada pelaku pendidikan.
Advertisement
Di sektor pendidikan, komitmen kepedulian yang dilakukan pada kepemimpinan Bupati Abah Sanusi dan Wabup Malang, Didik Gatot Subroto, cukup nyata dan konsisten. Sebut saja, bantuan insentif guru non-ASN, yang dinaikkan tiga kali lipat di tahun 2024 ini dibanding tahun sebelumnya.
Informasi yang dihimpun dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, tercatat sejumlah 13.021 orang GTT atau guru non ASN diusulkan mendapatkan bantuan insentif ini, dari semua jenjang pendidikan, mulai lembaga PAUD, SD, dan SMP negeri dan swasta se Kabupaten Malang.
Khusus guru PAUD, yakni sejumlah 6.032 orang, bantuan insentif ini berasal bersumber dari sumber anggaran APBD Kabupaten Malang. Pagu total bantuan insentif bagi guru PAUD ini kurang lebih Rp36,192 miliar.
Bagi 6 ribu lebih guru PAUD, dukungan bantuan insentif dari Pemkab Malang ini tentu sangat bermakna. Terlebih, selama ini mereka hanya mengandalkan honor bulanan rata-rata Rp150 sampai 250 ribu saja per bulan.
Lies Zumroh, salah satu guru PAUD penerima insentif, menyatakan komitmen Pemkab Malang yang dipimpin Bupati Abah Sanusi, terus menunjukkan komitmennya mengangkat mutu dan kesejehteraan tenaga pendidik seperti dirinya.
Menurutnya, perhatian insentif bagi guru PAUD dari Pemkab Malang bermula pada tahun 2016 lalu. Awalnya, bantuan insentif guru PAUD hanya didapatkan sekali di tahun tersebut, sebesar Rp600 ribu per orang.
Tahun berikutnya, lanjut dia, bantuan serupa bertambah menjadi sebesar Rp750 ribu per guru, kemudian meningkat lagi menjadi Rp1 juta per guru tahun berikutnya lagi.
Pada 2023, sebelumnya guru PAUD mendapatkan bantuan insentif Pemkab Malang sebesar Rp2 juta per orang. Namun, pada tahun 2024 ini, bantuan yang diberikan naik berkali lipat, sebesar Rp500 ribu per bulan selama 12 bulan atau totalnya Rp6 juta setahun.
Menurut Lies Zumroh, para guru PAUD selama ini memang punya kedekatan dengan sosok Abah Sanusi, terlebih dengan Bunda PAUD Kabupaten Malang, Hj Anis Zaida, yang tidak lain isteri Bupati Sanusi. Kebijakan positif bagi pendidikan dan guru ini juga mendapatkan dukungan luas untuk terus dilanjutkan.
Bantuan insentif guru PAUD ini, kata Lies, diharapkan bisa diberikan pemerintah seterusnya. Komitmen Abah Sanusi pada pendidikan, lanjutnya, diharapkan bisa terus dilanjutkan, sehingga bisa dimanfaatkan pula untuk meningkatkan kompetensi pendidik PAUD.
Tak hanya bagi sekolah, dukungan Pemkab Malang juga diberikan Bupati Sanusi khusus kepada guru Pendidikan Agama Islam (PAI), guru madrasah diniyah, dan lembaga pondok pesantren.
Melalui Bakesbangpol Kabupaten Malang, diberikan bantuan guru mengaji atau guru madin dari APBD Tahun Anggaran 2024 ini untuk 3 ribu orang. Bantuan guru mengaji ini sudah realisasi tahap pertama, kepada sejumlah 1.324 orang, dengan besaran bantuan masing-masin Rp1,2 juta/guru.
"Seingat Saya, untuk bantuan pondok pesantren pagu anggarannya di APBD 2024 ini sekitar Rp4 miliar. Dan, sementara sudah diajukan proses pencairan tahap awal sekitar Rp1 miliar," demikian Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Malang, yang juga Plt Kepala Bakesbangpol Kabupaten Malang, Rachmat Hardijono, dikonfirmasi, Senin (13/5/2024). (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |