Politik Pilkada 2024

PKS Punya Nilai Tawar, Bisa Jadi Koalisi Pengusung atau Calonkan Kader Sendiri

Senin, 20 Mei 2024 - 20:26 | 23.31k
Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Malang, Irfan Yuli Prasetyo, di Kantor DPD PKS Kabupaten Malang. (Foto: Amin/TIMES Indonesia)
Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Malang, Irfan Yuli Prasetyo, di Kantor DPD PKS Kabupaten Malang. (Foto: Amin/TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada 2024

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan tak mau absen dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Malang 2024 mendatang. Bergabung dalam gerbong koalisi pengusung atau mencalonkan kader sendiri, menjadi pilihan yang sama-sama bisa dilakukan. 

"Kami pastikan siap (aktif kontestasi pilkada). PKS tetap punya nilai tawar, karena ada dua anggota legislatif terpilih di dewan. Perolehan suara PKS pada pemilu lalu juga tidak sedikit, mendapatkan 80 ribu lebih suara," demikian Ketua DPD PKS Kabupaten Malang Irfan Yuli Prasetyo, kepada TIMES Indonesia, Senin (20/5/2024). 

Advertisement

Pada Pemilu 2024 lalu, menurutnya PKS Kabupaten Malang mendapatkan suara total 80 ribu lebih. Suara yang didapatkan ini, lanjutnya, meningkat dibanding pemilu 2019 lalu, yakni 61 ribu suara, bahkan dibanding pemilu 2014 lalu, yang hanya mendapatkan 45 ribu lebih suara. 

Meski demikian, dengan keterwakilan 2 kursi dewan, menurutnya tentu PKS tidak bisa mengusung sendiri atau membuka desk pilkada untuk melakukan penjaringan bakal cabup-cawabup. 

Sebaliknya, dengan dinamika dan komunikasi politik yang dilakukan, kata Irfan, PKS bisa menjadi poros koalisi baru yang turut menentukan bersama sejumlah parpol lain. Seperti, dengan Partai NasDem, ditambah Partai Demokrat dan Hanura. Atau bergabung dengan poros koalisi Gerindra-Golkar. 

Lebih daripada itu, lanjutnya, PKS juga punya kader yang layak dicalonkan sebagai bakal cawabup Malang, jika memang berangkat dengan poros koalisi sendiri. Kader potensial yang dimaksudkannya, seperti dokter Puguh Wiji Pamungkas, Dwi Hari Cahyono, atau juga Dewi Irvani, yang tidak lain adalah isteri Dwi Cahyono. 

Soal komunikasi politik yang sudah dilakukan salah satu kadernya, Puguh Wiji, dengan Partai Golkar, juga diakuinya. Jika koalisi dengan Golkar yang punya 8 kursi dewan terbangun, menurutnya PKS-Golkar bisa mengusung bakal cabup-cawabup Malang sendiri. 

Terkait sudah terbangunnya komunikasi politik poros Gerindra-Golkar, menurut Irfan, hal tersebut merupakan dinamika politik yang sangat mungkin terjadi. 

"Komunikasi kami dengan dokter Puguh untuk dengan Golkar, beliau menyatakan siap-siap saja melihat pekembangan politik dan elektabilitas calon. Sebaliknya, jika paket koalisi Gerindra-Golkar yang terbangun, maka kami pun bisa menggalang dan bergabung dalam poros (koalisi) sendiri," ujar Ketua DPD PKS Kabupaten Malang ini. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES