Tim Penjaringan Bacabup Malang dari PDIP Bantah Klaim Sanusi

TIMESINDONESIA, MALANG – PDI Perjuangan memastikan bahwa tiap pendaftar bakal calon kepala daerah melalui partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu memiliki kesempatan sama untuk mendapatkan rekomendasi. Hal itu berlaku juga di PDI Perjuangan Kabupaten Malang.
Diketahui, di Kabupaten Malang ada dua orang pendaftar, yaitu petahana Bupati Malang, HM Sanusi, dan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, H. Gunawan Wibisono HS.
Advertisement
Baik Sanusi maupun Gunawan, saat ini sebetulnya masih belum mengantongi rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan. Tetapi, pada beberapa kesempatan, Sanusi telah bertindak lain. Ia kerap gembar-gembor dan percaya diri mendapatkan rekomendasi, berbekal surat penugasan yang sudah diterimanya dari DPP PDIP beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua Bidang Politik sekaligus Ketua Tim 5 Penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Santoko, menyampaikan bahwa sebagai kader yang berniat melanjutkan jabatannya dengan mencalonkan kembali, optimisme petahana mendapatkan rekomendasi wajar saja.
"Hanya yang perlu dipahami, di PDI Perjuangan itu ada dua kader internal yang mendaftar lewat Tim Penjaringan yang dibentuk oleh DPC PDI Perjuangan, dan keduanya mendaftar sebagai calon Bupati," kata Santoko, seperti disampaikan kepada TIMES Indonesia, Kamis (13/6/2024).
Di sisi lain, Gunawan bukanlah kader baru di PDI Perjuangan. Gunawan sudah bergabung dengan PDI Perjuangan sejak 2014. Sedangkan, Sanusi memilih bermanuver dari PKB, dan baru bergabung ke PDI Perjuangan pada 2020 lalu.
Dalam struktural DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang sekarang, Gunawan masuk dalam jajaran pengurus sebagai wakil ketua. Sedangkan, nama Sanusi tidak ada dalam struktural itu.
Untuk diketahui, kata Santoko, mengutip pernyataan Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto, bahwa PDI Perjuangan akan memprioritaskan kader internal, maka artinya keduanya sama-sama memiliki prioritas.
Bahkan, sangat mungkin pula peluang Abah Gunawan lebih tinggi mengingat posisinya sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang.
Tanggapi Pernyataan Sanusi
Terpisah, Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif, Ekonomi Digital, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir, menanggapi beberapa pernyataan Sanusi mengenai mandat untuk maju di Pilkada 2024 mendatang.
Menurutnya, dalam menyikapi dinamika politik itu syarat pertamanya adalah kontruksi berpikirnya harus dibangun presisi dulu.
"Kalau Abah Sanusi mengatakan sudah mendapatkan penugasan oleh DPP sebagai calon Bupati dari PDI Perjuangan, bisa dipastikan itu hanya klaim sepihak, yang dibangun atas persepsi pribadi dalam memaknai surat undangan pemantapan dari DPP PDI Perjuangan kemarin," kata Abdul Qodir.
Pria yang biasa disapa Adeng ini pun mengamini pernyataan Santoko. Ia meyakini, DPP PDI Perjuangan tidak akan bertindak diskriminatif terhadap kadernya yang lain, Gunawan, yang juga sedang menggunakan hak konstitusionalnya mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Malang lewat PDI Perjuangan.
"DPP tidak akan bertindak diskriminatif dengan mengistimewakan Abah Sanusi. Taruh kata benar klaim Abah Sanusi, pastinya oleh DPP Abah Gun akan dipanggil untuk diberi penjelasan alasan-alasan strategis partai mengapa kemudian kebijakan itu harus diambil. Lha ini belum ada tanda-tanda mengarah ke sana kok," jelasnya.
Soal Tim 9
Disinggung soal Tim 9 yang dikirim ke Bogor beberapa waktu lalu, menurut Adeng, seluruh orang itu adalah tim pemenangan yang dibentuk oleh bakal calon, bukan dibentuk oleh DPP. Adeng pun tidak membeberkan secara detail nama-nama dalam tim itu, dan hanya diketahui jika Darmadi yang menjadi ketua tim.
"Supaya publik juga tidak bingung, jadi harus jelas. Masuknya nama Pak Darmadi sebagai Ketua Tim Pemenangan bakal calon Abah Sanusi, kapasitasnya tidak mewakili statusnya sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang," bebernya.
"Artinya, itu Pak Darmadi selaku pribadi, karena terbentuknya sembilan orang Tim Pemenangan tersebut tidak dibahas dalam rapat DPC," tambah Adeng.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, awalnya ada empat pengurus DPC PDI Perjuangan yang ditarik ke dalam Tim 9 itu, tetapi kemudian memilih mengundurkan diri. Alasan mereka, menjaga soliditas struktural DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, mengingat juga Gunawan ada dalam jajaran pengurus tersebut.
"Saya berharap Abah Sanusi lebih sabar dalam menunggu turunnya rekomendasi dari DPP. Berkompetisi dengan kawan sejawat tak perlu dilakukan dengan keras. Demi menjaga kondusivitas dan netralitas DPC, klaim-klaim sepihak tak perlu terus diproklamirkan karena akan menghasilkan polarisasi," kata Adeng. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |