PKB Tawarkan Bacalon Sanusi-Lathifah, PDIP Siapkan Jurus Zig-Zag

TIMESINDONESIA, MALANG – Pihak DPC PKB Kabupaten Malang mencoba menawarkan pasangan bakal calon (Bacalon) Bupati dan Wakil Bupati Malang, HM Sanusi berpasangan dengan Nyai Hj Lathifah Shohib untuk diusung dalam Pilkada 2024 mendatang. Hal itu membuat PDI Perjuangan (PDIP) menyiapkan jurus Zig-Zag.
Tawaran itu beberapa kali dilayangkan secara terbuka, yang ditujukan kepada partai politik lain, yang ada di Kabupaten Malang. Meski, diketahui belum mengantongi surat rekomendasi untuk keduanya, baik Abah Sanusi di PDI Perjuangan maupun Lathifah di internal PKB.
Advertisement
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir alias Adeng, menanggapi santai munculnya tawaran PKB yang menduetkan Abah Sanusi dan Lathifah di Pilkada 27 November 2024 mendatang.
Bu Nyai Latifah, bersama Abah Gun, Golkar dan Gerindra Konsolidasi Politik di Hotel Regent
"Terkait manuver itu, kalau gak salah muncul saat kegiatan yang digelar dua hari berturut-turut. Menurut Saya, itu hanya kegiatan dukung mendukung, oleh segelintir kelompok masyarakat yang kebetulan afiliasi politiknya ke PKB," jelas Abdul Qodir melalui pesan singkat WhatsApp-nya, kepada TIMES Indonesia, Minggu (21/7/2024).
Cak Adeng mengaku, sangat menghormati adanya tawaran menduetkan Abah Sanusi dengan Lathifah. Apalagi Sanusi merupakan bagian dari kader PDI Perjuangan.
Akan tetapi, ia menyayangkan pernyataan ajakan untuk mendukung duet bakal paslon yang akan diusulkan PKB tersebut.
"Setelah saya baca dari beberapa berita yang ditulis beberapa media, manuver Hikmah Bafaqih, Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur) itu, menandakan beliau lagi bersemangat. Saking semangatnya, ia sampai lupa kalau ada yang kurang pas dari pernyataan yang disampaikannya," kata Cak Adeng.
Menurut Adeng, bahwa pernyataan Hikmah Bafaqih dengan menyisipkan narasi mengajak agar partai politik lainnya untuk bergabung bersama-sama mengusung Sanusi-Lathifah pada Pilkada Kabupaten Malang 2024, hanyalah narasi lucu-lucuan semata.
"Lagi Stand up beliaunya itu. Sebenarnya hanya dukungan personal, tapi dikesankan seolah dukungan PKB secara kelembagaan," tegasnya.
Adeng juga menambahkan, bahwa tawaran yang muncul tersebut akan menimbulkan multitafsir. Terlebih lagi, hingga detik ini PKB masih belum menurunkan rekomendasi. Rekom belum dikeluarkan oleh PKB.
"DPP PKB sendiri sampai saat ini belum tentukan siapa kadernya yang akan direkomendasi, kalau misalkan diakhir ternyata Cak Imin tentukan paslon lain gimana? Beliau lupa posisi, ini sangat disayangkan," ujarnya.
Lebih lanjut, Adeng pun mempertanyakan kapasitas Hikmah Bafaqih, pada saat memunculkan tawaran menduetkan Abah Sanusi dan Lathifah.
"Yang kedua, Ketua Umum PKB itu kan Cak Imin, sementara Bu Hikmah ini siapa, Sekjen PKB? Atau ketuanya Ketua? Kok sudah kemajon, duduk di kursi Ketua Umum," sindir Adeng.
Soal rekomendasi sendiri, sejatinya di PDI Perjuangan ada nama H Gunawan HS yang juga masih berpeluang mendapatkan rekom seperti halnya Abah Sanusi. Juga, di PKB ada nama H Kholiq dan Unggul Nugroho, yang bersaing dengan Lathifah untuk mendapatkan rekomendasi.
Ditegaskan Adeng, saat ini PDI Perjuangan masih berproses untuk menentukan siapa yang layak maju pada Pilkada Kabupaten Malang.
"Perlu diingat, Abah Sanusi sampai saat ini masih tercatat sebagai kader PDI Perjuangan yang ber-KTA, sehingga masih terikat dengan mekanisme yang berlaku di PDI Perjuangan. Sebagai kader, Abah Sanusi bersama Abah Gunawan sedang berproses mengikuti tahapan sebagai bakal Calon Kepala Daerah," jelasnya.
"Sikap Bu Hikmah selaku pengurus PKB menawarkan Abah Sanusi sudah offside. Dulu Pilkada 2020 di-lepeh (dibuang), setelah ditempa oleh PDI Perjuangan mau direbut kembali," kata Adeng.
Sebaliknya, kata Adeng, alangkah baiknya jika Paslon untuk Pilkada nanti terbentuk secara alami tanpa ada desakan.
Sementara, Abah Gunawan sebenarnya juga sedang intens membangun komunikasi dengan Bu Nyai Latifah.
"Bahkan setelah berkegiatan di Singosari (Hotel Solaris) bersama Abah Sanusi kemarin, malamnya Bu Nyai Latifah konsolidasi di Hotel Regent, bersama Febri putranya Abah Gun, dan Kang Zia Sekretaris DPC Partai Gerindra," beber Adeng.
Menurutnya, ini menandakan Nyai Latifah hari ini ibaratnya sedang mengumpulkan bahan disertasi.
"Jadi, tinggal kita tunggu saja kesimpulan yang akan dibuat Nyai Latifah. Biarlah perjodohan ini berjalan alami, nggak perlu didesak dengan narasi berlebihan. Apalagi membawa-bawa nama tokoh agama. Padahal, itu hanya klaim-klaim personal untuk memuluskan kepentingannya," tegas Caleg terpilih DPRD Kabupaten Malang ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |