Politik

Soal Isu Lawan Bumbung Kosong di Pilbup Malang, Begini Kekuatan Sanusi-Lathifah

Jumat, 26 Juli 2024 - 10:33 | 48.51k
Petahana Bupati Malang, Sanusi, dan Nyai Lathifah Shohib berdiri berdampingan, saat menghadiri acara yang digelar DPC PKB Kabupaten Malang, belum lama ini. (Foto Amin/TIMES Indonesia)
Petahana Bupati Malang, Sanusi, dan Nyai Lathifah Shohib berdiri berdampingan, saat menghadiri acara yang digelar DPC PKB Kabupaten Malang, belum lama ini. (Foto Amin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Isu petahana Bupati Malang, HM Sanusi, sejak beberapa waktu terakhir, yang berniat maju kembali mencalonkan diri sebagai bakal calon bupati (bacabup) Malang. 

Sebagai petahana, sosok Sanusi masih sangat diperhitungkan, mengingat dengan kekuasaan sebagai Bupati Malang ini, jaringan dan pengaruhnya bisa masuk ke semua kalangan. 

Advertisement

Terlebih, belakangan menguat wacana duet Sanusi dengan Lathifah Shohib, yang coba terus dimunculkan petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bagaimana kekuatan dan elektabilitas Sanusi-Lathifah, jika keduanya benar-benar jadi bakal calon yang berpasangan pada pilbup Malang nantinya? 

Di internal PKB Kabupaten Malang sendiri, petahana relatif diterima dengan tangan terbuka. Sanusi memang loncat pagar dan menjadi kader PDI Perjuangan, menjelang pencalonannya pada pilbup Malang 2020 lalu. Tetapi, politisi ini juga besar dan matang saat bersama PKB, dan pernah menduduki Ketua DPC PKB Kabupaten Malang dua periode. 

Bupati-Malang-Sanusi-dan-Nyai-Lathifah-Shohib-b.jpg

Pada pilkada Kabupaten Malang 2020, Sanusi diusung PDIP berpasangan dengan Didik Gatot Subroto, dengan koalisi gemuk parpol pendukung saat itu. Di antaranya, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai NasDem, dan Partai Demokrat. 

Dengan kekuatan koalisi parpol besar ini, pasangan Sanusi-Didik (SanDi), meraup sebanyak 530.449 suara atau 45,51 persen suara hasil pilbup Malang 2020.

Sedangkan, pada pilkada 2020 itu Lathifah Shohib sendiri, yang berpasangan dengan Didik Budi Muljono, menjadi rival Sanusi-Didik. Perolehan suara Lathifah-Didik (Ladub) yang diusung PKB dan Partai Hanura saat itu, sebanyak 491.816 suara atau 42,19 persen. 

Pasangan independen, Heri Cahyono dan Gunadi Handoko, menjadi paslon ketiga, dengan perolehan 143.327 suara atau hanya 12,30 persen. 

Meski sempat bersaing, jika pada pilkada Kabupaten Malang 2024 nanti duet Sanusi-Lathifah terwujud, maka kekuatan mereka bisa diprediksi. Setidaknya, dengan melihat potensi elektabilitas dan menggabungkan perolehan suara yang didapat pada pilbup Malang 2020 lalu. 

Meski masa pendaftaran resmi di KPU dibuka untuk bakal cabup-cawabup masih Agustus 2024 nanti, petahana sendiri sudah sangat rajin menyapa masyarakat yang akan menjadi calon pemilih pasa pilbup Malang, November 2024 nanti. 

TIMES Indonesia mencatat, terlebih sejak menjelang dan sesudah lebaran idul fitri pertengahan Maret 2024 lalu, petahana Sanusi nyaris tidak absen di berbagai acara, bahkan dalam satu hari bersamaan. Paling sering, menghadiri acara desa, tasyakuran dan bersih desa, hingga ke pondok pesantren dan kalangan pendidikan seperti dalam acara wisuda. 

Bagaimana dengan Lathifah? 

Sebagai tokoh perempuan kharismatik, pamor dan pengaruh Nyai Lathifah juga belum habis. Banyak perempuan kalangan warga nahdliyin yang masih merindukannya. 

Setidaknya, saat mendaftarkan diri sebagai bakal calon di Desk Pilkada DPC Kabupaten Malang, pada 20 Mei 2024 lau, ia ditemani dan diantar khusus emak-emak yang siap mendukungnya pada pilbup Malang tahun ini. 

"Sekitar 90 persen pendukung (memilih) Saya, ya emak-emak ini. Dan, setidaknya 50 persen lebih suara yang kamu dapatkan saat pilbup Malang 2020 lalu, InsyaAllah masih bisa Saya pertahankan," kata Nyai Lathifah, saat itu. 

Bahkan, saat ditanya wartawan dalam kesempatan itu, ia mengaku optimis bisa meraup kembali perolehan suara Ladub pada 2020 lalu, jika ia mencalonkan kembali. Terlebih, ia mengaku juga sudah mendapatkan dukungan banyak pihak, termasuk tokoh masyarakat dan kiai, untuk maju pada pilbup Malang 2024 ini. 

"InsyaAllah ya, karena banyak tokoh yang saat pilbup 2020 lalu, dan pemilu 2024 kemarin, tetap mendukung Saya. Ditambah nanti ceruk pemilih milenial yang harus disasar," terang Nyai Lathifah. 

Saking optimistisnya, saat itu, ia juga siap menang, ketika harus berhadapan dengan petahana kembali, atau ketika harus berpasangan dengan figur kader parpol lain. 

Melihat potensi elektabilitas dan perolehan auara masing-masing saat pilbup 2020 lalu, tidak salah juga sekiranya Sanusi- Lathifah sangat dimungkinkan bakal melawan bumbung kosong ketika diduetkan pada pilbup Malang 2024 nanti. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES