PKB Kabupaten Malang Solidkan Dukungan Suara Sanusi-Lathifah

TIMESINDONESIA, MALANG – Gelombang suara keprihatinan kader PDI Perjuangan muncul beberapa hari terakhir, menyusul sikap kader PKB di Kota Probolinggo. Tidak demikian halnya, PKB Kabupaten Malang tak bergeming untuk melakukan konsolidasi kader hingga tingkat bawah, mengenalkan bakal paslon Sanusi-Lathifah (SaLaf).
Petahana Sanusi, dari PDI Perjuangan, dan Lathifah Shohib, adalah duet bakal paslon yang sudah mendapatkan salinan rekomendasi DPP PKB, untuk pilkada Kabupaten Malang 2024.
Advertisement
Pihak DPC PKB Kabupaten Malang tetap melanjutkan turba konsolidasi kader, mengajak langsung Lathifah Shohib, sebagai calon pasangan cawabup Malang bersama Sanusi.
"Alhamdulillah, kami terus turba menyapa dan berkonsolidasi dengan kader. Setiap tempat bisa 300 lebih kader yang hadir. Sampai hari ini sudah 11 kecamatan kita datangi," terang Lathifah Shohib, Jum'at (16/8/2024).
Konsolidasi terakhir yang sudah dilakukannya, di Desa Sukolilo Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, kemarin. Sebelumnya, Nyai Lathifah juga bersama kader PKB dan beberapa tokoh masyarakat di Tirtomoyo Kecamatan Pakis, dan Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
"Apapun kondisinya, dinamika yang ada, kami tetap menjalankan apa yang menjadi perintah DPW PKB. Kegiatan keliling semua kecamatan ini untuk mensolidkan dukungan suara bagi Sanusi-Lathifah saat pilbup Malang nanti," tandasnya.
Saat bertemu kader, PKB dan Nyai Lathifah juga lebih banyak menekankan edukasi, terutama partipasi sebagai calon pemilih dalam menggunakan hak pilihanya, untuk menentukan calon pemimpin Kabupaten Malang mendatang.
"Kalau nanti di keluarganya masing-masing, kemudian di lingkungannya, ikut menyampaikan suara untuk paslon SaLaf, maka partisipasi pemilih bisa capai target 100 persen. Mudah-mudahan bisa terealisasi paling tidak mencapai 80 persen," jelasnya.
Disinggung harapan masyarakat yang dikeluhkan melalui kader, Nyai Lathifah menyebut, banyak terkait persoalan pendidikan. Menurutnya, rata-rata soal kesejahteraan guru, karena mayoritas guru. Baik guru madin maupun madrasah ibtidaiyah, TK maupun Raudhotul Athfal.
Lathifah juga memberi perhatian pada rencana Bupati Malang, Sanusi, mengalokasikan bantuan insentif untuk MI dan MTs, yang diusulkan mendapatkan minimal Rp 200 ribu setiap bulan.
"Ya, nantu kami akan kawal (insentif) yang sudah menjadi keputusan dan disahkan DPRD Kabupaten Malang. Jika terpilih memimpin, maka kami yang akan mengeksekusinya," tandas Nyai Lathifah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |