Politik

Pengamat Sebut Ganis Rumpoko Bisa Memecah Suara di Pilkada Kota Malang

Kamis, 29 Agustus 2024 - 11:30 | 45.22k
Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko saat dideklarasikan untuk maju di Pilkada Kota Malang oleh DPC PDI Perjuangan Kota Malang, Selasa (28/8/2024). (Foto: Aditya Hendra/TIMES Indonesia)
Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko saat dideklarasikan untuk maju di Pilkada Kota Malang oleh DPC PDI Perjuangan Kota Malang, Selasa (28/8/2024). (Foto: Aditya Hendra/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – DPC PDI Perjuangan resmi mengusung Heri Cahyono - Ganis Rumpoko pada Pilkada Kota Malang 2024 ini. Hal itu diumumkan oleh DPC PDI Perjuangan pada Rabu (28/8/2024) malam.

Heri Cahyono yang sebelumnya mengikuti alur pendaftaran sebagai calon independen bersama M Rizky Wahyu Utomo alias Rizky Boncell, akhirnya memutuskan untuk menyudahi jalan politiknya melalui independen, dan berlabuh di PDI P.

Advertisement

Diketahui, DPC PDI Perjuangan Kota Malang menjadi partai terakhir yang mengumumkan calon kepala daerah mereka. Sebelumnya, Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat - Ali Muthohirin dan HM Anton - Dimyati Ayatullah telah mendaftar ke KPU Kota Malang pada hari kedua pendaftaran.

Keputusan PDI untuk mengusung Heri Cahyono - Ganis Rumpoko ini menjadi sorotan banyak pihak. Pengamat Politik dari Universitas Brawijaya, Andhyka Muttaqin, S.AP., M.PA mengatakan, Ganis Rumpoko diprediksi bisa membawa pengaruh yang kuat untuk pemilih di Kota Pendidikan ini.

"Ganis Rumpoko bisa memecah suara, terutama di kalangan pemilih tradisional PDI. Hal ini bisa merugikan kedua pasangan yang sudah mendaftar, terutama jika Ganis Rumpoko mampu menarik suara dari kalangan pemilih muda dan kelas menengah," ucapnya.

Sebelumnya, Pakar Hukum Tata Negara, Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum mengatakan, bahwa  Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 membuka peluang bagi partai politik dan calon perseorangan. Menurut pria yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum UB ini, calon independen yang sudah memiliki dukungan kuat dari masyarakat kini memiliki jalan yang lebih terbuka untuk diusung oleh partai politik.

"Partai politik yang mungkin kesulitan mencari calon dari internalnya, terutama dengan waktu yang semakin mepet, bisa mempertimbangkan untuk mengusung calon independen yang sudah punya basis dukungan yang kuat," tambahnya.

Aan menekankan bahwa sinergi antara partai politik dan calon independen akan sangat menguntungkan kedua belah pihak.

"Jika bersinergi, partai politik dapat memanfaatkan data dukungan yang sudah dimiliki calon independen, sementara calon independen mendapatkan dukungan politik yang lebih kuat. Ini adalah situasi yang saling menguntungkan," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES