Politik Pilkada 2024

Dukung Industri Kreatif, Kang Dedi Mulyadi Wacanakan Bangun Sekolah Berbahan Baku Bambu

Senin, 30 September 2024 - 11:23 | 33.81k
Kang Dedi Mulyadi saat berswafoto dengan para pendukungnya di acara Road Kampanye Pemenangan di Kota Tasikmalaya, Minggu (29/9/2024) (FOTO: Harniwan Obech) 
Kang Dedi Mulyadi saat berswafoto dengan para pendukungnya di acara Road Kampanye Pemenangan di Kota Tasikmalaya, Minggu (29/9/2024) (FOTO: Harniwan Obech) 
FOKUS

Pilkada 2024

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut empat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), menyampaikan rencana ambisiusnya dalam mendukung pertumbuhan industri kreatif di wilayah pegunungan Jawa Barat.

Salah satu inisiatif unggulannya adalah membangun sekolah-sekolah dengan bahan baku bambu di beberapa titik strategis yang masuk wilayah pegunungan.

Advertisement

Rencana ini disampaikan KDM dalam kunjungannya ke Kota Tasikmalaya, Minggu (29/9/2024), sebagai bagian dari kampanyenya untuk Pilgub Jawa Barat.

Dalam wawancaranya, KDM mengungkapkan bahwa rencana ini merupakan upaya pemerintah dalam mendukung keberlanjutan industri kreatif yang telah berkembang di masyarakat.

 Menurutnya, pembangunan sekolah berbahan bambu akan mendorong kreativitas masyarakat lokal, terutama di wilayah-wilayah yang kaya akan sumber daya alam seperti bambu.

"Ke depan, saya sudah punya tim untuk membangun sekolah-sekolah yang terbuat dari bambu untuk wilayah pegunungan, sehingga industri kreatif itu tumbuh. Jadi, tidak semua sekolah harus menggunakan beton, ada juga yang terbuat dari bambu," ujar KDM.

KDM menegaskan bahwa program ini bukan hanya sekadar infrastruktur fisik, melainkan bagian dari strategi yang lebih besar untuk mengembangkan ekosistem industri kreatif di daerah-daerah pedalaman. Pemerintah, menurutnya, harus aktif dalam membelanjakan anggaran untuk mendukung pertumbuhan industri ini.

"Nanti ruang-ruang kantor dan sekolah, ornamen-ornamennya hasil kerajinan masyarakat. Terutama warga Tasikmalaya dan Garut, yang sangat kreatif di industri bambu," tambahnya.

 Dengan demikian, KDM berharap program ini tidak hanya membantu menciptakan lingkungan belajar yang ramah lingkungan, tetapi juga meningkatkan keterlibatan masyarakat lokal dalam pembangunan daerah mereka melalui produk kreatif yang dihasilkan secara mandiri.

Tasikmalaya dan Garut dikenal sebagai daerah dengan potensi besar dalam industri bambu, baik sebagai bahan bangunan maupun produk kerajinan tangan. Melalui inisiatif ini, KDM berharap potensi tersebut dapat lebih diberdayakan, sehingga menjadi penggerak utama ekonomi kreatif di Jawa Barat.

Selain membahas program pembangunan sekolah bambu, KDM juga menyinggung hasil survei terbaru yang menunjukkan dominasi elektabilitas pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan di beberapa kota, termasuk Kota Tasikmalaya. 

Berdasarkan survei yang dirilis oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), pasangan ini menduduki peringkat pertama dengan perolehan 78,6 persen di Kota Tasikmalaya.

"Artinya bahwa di Kota Tasikmalaya dari sisi persentase data statistik survei hari ini relatif sangat baik. Tentunya ini menjadi stimulus bagi semua jajaran terutama tim Barisan Gawe Rancage untuk terus membangun barikade pertahanan agar angka yang hampir 80 persen ini bisa dipertahankan," jelas KDM.

Hubungan emosional yang kuat dengan warga Tasikmalaya menjadi salah satu faktor utama yang mendukung tingginya elektabilitas Kang Dedi di wilayah ini.

Ia yakin bahwa kepercayaan dari masyarakat akan terus tumbuh seiring dengan pendekatannya yang berbasis kearifan lokal dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui inisiatif-inisiatif seperti sekolah bambu dan program lainnya.

KDM menyadari bahwa hasil survei yang tinggi bukanlah alasan untuk berpuas diri. Ia menegaskan pentingnya menjaga momentum dan terus bekerja keras dalam membangun hubungan dengan masyarakat. 

"Kita harus tetap solid dan bekerja keras untuk memastikan angka ini bisa bertahan bahkan meningkat hingga hari pencoblosan nanti," ujarnya.

Selain dukungan dari survei, KDM dan timnya juga terus mendapatkan sambutan positif dari masyarakat di berbagai daerah yang ia kunjungi. Program-program yang diusungnya, terutama yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan dan industri kreatif, mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan.

Rencana pembangunan sekolah bambu ini tidak hanya dilihat sebagai solusi praktis untuk menyediakan fasilitas pendidikan di daerah pegunungan, tetapi juga sebagai simbol keberlanjutan. Penggunaan bambu sebagai bahan bangunan ramah lingkungan mencerminkan komitmen KDM terhadap isu-isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Bambu dikenal sebagai bahan bangunan yang kuat, tahan lama, dan dapat diperbarui dengan cepat. Selain itu, proses pembangunannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan beton membuatnya lebih mudah diakses oleh masyarakat lokal.

Dengan mendorong penggunaan bambu, KDM juga ingin menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur modern tidak harus selalu mengandalkan bahan-bahan konvensional seperti beton dan baja.

Industri kreatif di Jawa Barat, terutama di daerah-daerah seperti Tasikmalaya dan Garut, memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Produk-produk kerajinan bambu yang dihasilkan oleh masyarakat lokal telah lama diakui kualitasnya, baik di pasar domestik maupun internasional.

 Melalui program pembangunan sekolah bambu ini, KDM berharap dapat menciptakan pasar yang lebih luas bagi produk-produk tersebut, sekaligus menginspirasi masyarakat untuk terus berinovasi dalam memanfaatkan sumber daya alam lokal.

Dengan visi pembangunan yang mengedepankan kearifan lokal dan keberlanjutan, KDM berharap dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat Jawa Barat, terutama mereka yang tinggal di daerah pedesaan dan pegunungan.

Dukungan yang terus mengalir dari masyarakat dan hasil survei yang positif menjadi sinyal bahwa program-program Kang Dedi Mulyadi ini mendapat tempat di hati warga. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES