Politik

Rocky Gerung Suka Gaya Visioner Bang Zul untuk Pimpin NTB Ala Singapura

Selasa, 15 Oktober 2024 - 21:07 | 101.35k
Rocky Gerung bersama Bang Zul (Foto: Relawan Zul-Uhel untuk TIMES Indonesia)
Rocky Gerung bersama Bang Zul (Foto: Relawan Zul-Uhel untuk TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MATARAM – Intelektual publik Indonesia, Rocky Gerung cukup tertarik dengan gaya visioner Zulkieflimansyah alias Bang Zul memimpin NTB pada periode pertama 2018-2023. 

Hal ini disampaikan pada saat mengisi materi bersama Bang Zul, dan Dahlan Iskan mantan Menteri BUMN RI 2009-2011. Politisi PKS, Mardani Ali Sera, menjadi tuan rumah Indonesia Leaders Talk: Sukses Singapura di Bawah Lee Kuan Yew, yang disiarkan secara luas, Jumat malam (11/10/2024).

Advertisement

Dalam kesempatan tersebut, Bang Zul mengemukakan pandangannya soal tahapan-tahapan pembangunan yang membuat Singapura bisa berkembang menjadi seperti saat ini.

"Salah satu prinsip sederhana dari tata kelola pembangunan di Singapura. Yaitu, belajar dari yang terbaik dan membuat yang lebih baik di Singapura," ungkapnya.

Karenanya, di fase awal, Singapura getol mengirimkan para talenta terbaik dari warga negaranya untuk belajar di Inggris, lalu melanjutkan ke tahap berikutnya ke Amerika Serikat sebagai negara yang dikenal memiliki kampus-kampus terbaik di dunia.

Setelah melahirkan banyak pakar yang belajar dari kampus-kampus terbaik, Singapura kemudian masuk ke tahap kedua. Mereka membangun industri alias melakukan industrialisasi. 

"Inilah yang membuat mereka bisa menjadi negara yang kaya raya meski sumber daya alamnya sangat terbatas," terangnya.

“Mereka memang tidak punya sumber daya alam, tapi dengan science dan teknologi, mereka bisa mengolah, kemudian dijual kembali ke Indonesia dengan harga yang lebih mahal,” sambungnya.

Menurut Bang Zul, apa yang dilakukan Singapura, dipraktikkan juga di NTB. Beasiswa NTB, menjadi salah satu alat untuk memajukan talenta-talenta muda NTB. Kemudian, di dalam daerah, dibangun pula industri-industri kecil yang kini mulai tumbuh dan berkembang.

Atas pemaparan Bang Zul tersebut diapresiasi oleh Rocky Gerung. Menurut Rocky, sebagai makhluk ekonomi, manusia sejatinya pasti menginginkan adanya kompetisi yang adil. Kompetisi itu, menurutnya, hanya bisa dilakukan jika para penentu kebijakan bertindak berdasarkan prinsip animale rationale. 

"Prinsip kompetisi yang adil itu harus jadi rujukan bagi kepala negara hingga kepala daerah di tingkat terbawah," tegasnya.

Dalam konteks inilah, Rocky mengapresiasi apa yang disampaikan Bang Zul. “Bang Zul itu dia punya ide yang bagus. Tapi, sayang sekali dia ada di NTB. Mestinya dia jadi Gubernur DKI itu. Karena kemampuan dia untuk berpikir," katanya.

Rocky memaklumi bahwa saat ini PKS memang telah mengusung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta. Kang Emil ada potensi dimenangkan oleh PKS, hal itu boleh saja. Tetapi, sebetulnya, seseorang yang tidak mampu untuk memikirkan masa depan, itu harusnya dibatalkan di DKI. 

"Ridwan Kamil nggak mampu untuk melihat konsekuensi dari menjadi Gubernur DKI. Bukan saya meragukan Kang Emil, saya juga mau bantu itu. Tetapi, ide untuk menumbuhkan kompetisi, itu hal yang lebih penting,” ungkapnya. 

Rocky mengingatkan bahwa Jakarta adalah kota bisnis. Jakarta berisi semangat kompetisi, bukan distribusi. Meski demikian, Rocky tetap menghormati pilihan politik PKS untuk mengusung Ridwan Kamil sebagai Cagub DKI Jakarta. 

Di masa depan, Rocky menegaskan harapannya agar kontestasi berikutnya, nama Bang Zul bisa muncul ke permukaan. “Saya ingin 2029, nama Zul itu ada di dalam kompetisi itu,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES