Politik

Pilkada 2024 Pacitan, Ini Jurus Aji-Gagarin Entaskan Kemiskinan

Senin, 28 Oktober 2024 - 16:00 | 14.28k
Ketua tim pemenangan paslon nomor urut 02 Aji-Gagarin, Arif Setia Budi saat kampanye Pilkada Pacitan 2024. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Ketua tim pemenangan paslon nomor urut 02 Aji-Gagarin, Arif Setia Budi saat kampanye Pilkada Pacitan 2024. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PACITAN – Pasangan calon bupati-wakil bupati nomor urut dua, Indrata Nur Bayuaji dan Gagarin Sumrambah, atau lebih akrab disebut Aji-Gagarin, tampaknya, langkah mereka tak main-main. Kali ini bicara soal komitmen berat – membasmi kemiskinan di Pacitan.

Ketua tim pemenangan, Arif Setia Budi (ASB) mengingatkan bahwa meski Aji-Gagarin sudah 3,5 tahun memimpin, masih ada sederet pekerjaan rumah yang belum terselesaikan, terutama soal kemiskinan.

Advertisement

“Sejumlah program unggulan jadi fokus kami, salah satunya ya pemberantasan kemiskinan,” katanya, Senin (28/10/2024). 

Namun, jangan salah kira, bukan berarti tanpa hasil. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Pacitan pelan tapi pasti menunjukkan penurunan. 

Tahun 2021, kemiskinan masih tercatat 15,11 persen. Lalu bertahap turun menjadi 13,80 persen di 2022, menyusut lagi 13,65 persen pada 2023, hingga kini mencapai 13,08 persen di 2024. 

“Kepemimpinan Aji-Gagarin berhasil mengurangi kemiskinan sebesar 2,7 persen,” kata ASB, yang juga tidak ingin jumawa.

ASB menambahkan, mereka tak asal bicara soal pemberantasan kemiskinan. Ada beberapa strategi yang dianggap ampuh, meski tentu saja butuh ketahanan, semangat gotong-royong, dan kesungguhan. 

Langkah-langkah itu mencakup upaya mengurangi beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan, dan memperbaiki infrastruktur di kantong-kantong kemiskinan. 

“Inilah prioritas utama Aji-Gagarin, bukan hanya janji di atas kertas,” ujar ASB.

Tentu saja, janji ini harus diukur dengan data. Berdasarkan laporan BPS terbaru, angka kemiskinan di Pacitan pada Maret 2024 turun menjadi 13,08 persen. 

Artinya, sekitar 73.030 warga Pacitan masih berada di bawah garis kemiskinan. Bagi banyak orang, ini hanyalah angka. Tapi bagi mereka yang terpaksa hidup di bawah garis kemiskinan sangatlah berharga untuk kesejahteraannya diperhatikan.

Dan, tak kalah penting, kita juga bicara tentang indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan yang, walaupun turun, tetap menyiratkan masih adanya kesenjangan. Kedalaman kemiskinan (P1) turun menjadi 1,49, dan keparahan kemiskinan (P2) menjadi 0,25. Memang kecil, tapi cobalah bertanya langsung pada mereka yang merasakannya – bukan sekadar angka di atas kertas.

Sebelumnya, paslon nomor urut dua ini telah menyambangi warga di 12 kecamatan secara tatap muka terbatas, Sabtu (26/10/2024) terpantau di Kecamatan Arjosari, tepatnya merambah Desa Gayuhan, Mangunharjo dan Borang. 

Hari Minggu (27/10/2024), Aji-Gagarin menyelesaikan kampanye di Kecamatan Ngadirojo. Lagi-lagi, janji soal pemberantasan kemiskinan jadi topik utama. 

Tapi benarkah janji ini akan ditepati? Atau akan kembali menjadi bagian dari cerita pilkada yang sama, musim ke musim?

Data BPS menunjukkan, angka kemiskinan memang menurun dalam tiga tahun terakhir. Di tahun 2021, jumlah penduduk miskin Pacitan mencapai 84.190 jiwa. 

Yang pasti, Aji-Gagarin tahu, janji bukan sekadar rangkaian kata. Ada ekspektasi masyarakat, ada kehidupan yang menuntut bukti. 

Saat ini, angka kemiskinan di Pacitan turun ke angka 73.030 jiwa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES