Debat Kandidat Pilkada Kabupaten Probolinggo, Rasit Kerap Salah Menjawab
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Debat kandidat putaran kedua Pilkada Kabupaten Probolinggo 2024 pada Sabtu (2/11/2024) malam, mempertemukan dua calon wakil bupati Probolinggo. Yaitu Abdul Rasit dari pasangan nomor urut 01, dan Fahmi AHZ dari pasangan nomor urut 02.
Selama sekitar 2, 5 jam, Rasit dan Ra Fahmi beradu ide dan gagasan terkait dengan tema "Meningkatkan Layanan kepada Masyarakat, Menyelesaikan Persoalan Daerah."
Advertisement
Dalam lima sesi debat, Rasit tercatat beberapa kali keliru dalam memberikan jawaban. Baik dalam menjawab pertanyaan yang disediakan panelis, maupun dalam menjawab pertanyaan Ra Fahmi.
Kesalahan pertama terjadi ketika menjawab pertanyaan tentang 15.000 warga Kabupaten Probolinggo yang belum bisa aktivasi identitas kependudukan digital atau IKD.
Panelis menanyakan langkah yang akan diambil untuk mengatasi banyaknya warga yang belum bisa aktivasi IKD tersebut.
Dalam jawabannya Rasit justru memaparkan pentingnya KTP bagi penduduk Kabupaten Probolinggo. Calon wakil dari Zulmi Noor Hasani tersebut, sama sekali tidak menyinggung tentang identitas kependudukan digital. Apalagi menjawab persoalan yang ditanyakan panelis.
Kesalahan kedua terjadi ketika menjawab persoalan belum adanya peraturan daerah atau Perda di Kabupaten Probolinggo, tentang penyandang disabilitas atau difabel. Padahal, ada kurang lebih 7. 600 jiwa warga difabel di daerah ini.
Dalam paparannya, Rasit menyampaikan dirinya akan melibatkan semua unsur dalam masyarakat dalam mengambil kebijakan. Ia tidak secara spesifik menyebut pentingnya Perda penyandang disabilitas atau difabel.
Pada sesi berikutnya, Rasyid keliru menjawab pertanyaan dari Ra Fahmi terkait beberapa daerah yang langganan bencana banjir. Seperti Desa Sumberejo di Kecamatan Tongas, dan Desa Kedung Dalem di Kecamatan Dringu.
Ra Fahmi menanyakan strategi preventif dan kuratif yang akan dilakukan untuk meminimalisir bencana di daerah-daerah tersebut.
Namun Rasit justru beberapa kali menyebut irigasi dan pembangunan jalan. Ia tidak secara spesifik memaparkan gagasannya untuk meminimalisir bencana banjir, sebagaimana pertanyaan yang dilontarkan.
Pada segmen yang lain, Ra Fahmi menanyakan tentang implementasi sistem meritokrasi di pemerintahan Kabupaten Probolinggo.
Namun Rasit menyampaikan rencananya untuk memberikan pelatihan pada guru, hingga rencananya untuk mendirikan perguruan tinggi negeri di Kabupaten Probolinggo. Masalah meritokrasi sama sekali tidak tersentuh.
Sadar telah beberapa kali keliru memberikan jawaban, Rasit menyampaikan permintaan maaf. "Mohon maaf bila jawaban tidak sesuai harapan," katanya, setelah ditanya tentang penerapan sistem meritokrasi.
Selama debat kandidat putaran kedua Pilkada Kabupaten Probolinggo 2024 berlangsung, Rasit juga berapa kali malah bernyanyi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |