Kesejahteraan Kader Posyandu Naik Jika Rahmad Terpilih Jadi Bupati Bondowoso
TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati di Pilkada Kabupaten Bondowoso nomor urut 01 Ra Hamid-Ra As’ad (Rahmad) berkomitmen untuk memperbaiki layanan kesehatan. Baik kepada warga maupun kepada tenaga atau petugas kesehatan.
Salah satu yang menjadi perhatian Rahmad adalah peningkatan kesejahteraan kader posyandu.
Advertisement
Peningkatan kesejahteraan ini bertujuan untuk memperkuat pendampingan unggul. Salah satu tujuannya agar Kabupaten Bondowoso bebas stunting.
Hal itu sebagaimana tertuang dalam visi misi dan program unggulan Rahmad di bidang kesehatan.
Juru bicara paslon cabup-cawabup nomor urut 01, Farida menjelaskan, kader posyandu merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu kesejahteraan mereka harus diperhatikan.
Menurutnya, peningkatan kesejahteraan kader posyandu ini masuk dalam satu program unggulan Rahmad.
Apalagi Bondowoso saat ini sudah berstatus UHC (universal health coverage) dimana warga sudah bisa berobat gratis hanya dengan KTP.
Namun sejauh ini banyak masyarakat belum mengetahui tentang UHC, sehingga masyarakat masih takut berobat ke puskesmas dan rumah sakit.
“Kader posyandu ini nanti akan membantu memberikan edukasi. Makanya kesejahteraannya perlu ditingkatkan,” kata dia.
Sementara terkait possibility dari program tersebut. Perempuan mantan kepala BP4D (Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah) Pemkab Bondowoso yakin hal itu bisa terwujud.
Sebab kata dia, di pemerintahan Rahmad nantinya pelaksanaan program pemerintah tidak hanya bergantung kepada APBD yang nilainya maksimal Rp 2 triliun sekian.
Dia yakin Ra Hamid bersama komponen politiknya mampu menarik anggaran pemerintah pusat. Sebab dia pernah menjadi anggota DPR RI.
“Otomatis secara nasional sudah tahu. Beliau sudah pernah di beberapa komisi. Dia saat ini di akademisi,” kata dia.
Pengalaman dan kapasitasnya ini juga menjadi bukti bahwa dia tidak bisa diragukan soal pengetahuan tentang eksekutif. “Karena urusan di legislatif itu adalah untuk bisa meluluskan di eksekutif,” tegas Farida.
Menurutnya, Ra Hamid sudah tahu langkah seperti apa yang akan diambil nanti di eksekutif. “Ditambah bekal sebagai akademisi,” imbuh dia dalam sebuah podcast sebagaimana dikutip TIMES Indonesia, Selasa (5/11/2024). (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |