APH Diminta Tindak Perkara Ancaman Pembunuhan Sekretaris RKB Aceh Tamiang
TIMESINDONESIA, ACEH – Perkara dugaan pengancaman pembunuhan yang dialami Sekretaris Relawan Rumah Kita Bersama Aceh Tamiang (RKB Aceh Tamiang), Safuan, diharap dapat ditindak tegas dan dituntaskan oleh aparat penegak hukum (APH).
Hal tersebut disampaikan Hendra Budian, juru bicara pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi, dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, Selasa (12/11/2024).
Advertisement
Sebelumnya, Sekretaris RKB Aceh Tamiang, Safuan mengaku diancam bunuh dan ditembak oleh sekelompok orang yang meminta dirinya membuat video alih dukungan kepada paslon nomor urut 2, Muzakir Manaf-Fadhlullah dalam Pilgub Aceh.
Padahal, kata Hendra, RKB sendiri merupakan relawan pendukung pasangan calon Bustami Hamzah-M Fadhil Rahmi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Aceh periode 2024-2029.
Menurut Hendra, ancaman tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip demokrasi dan hak asasi warga negara untuk bebas memilih dan berpendapat sesuai nurani.
“Pilkada Aceh harus berlangsung dalam suasana aman dan bebas dari tekanan. Pak Bustami Hamzah dan tim menentang segala bentuk intimidasi yang mencederai hak pilih rakyat Aceh. Setelah perdamaian yang telah dicapai, rakyat Aceh berhak memilih sesuai hati nurani mereka, tanpa rasa takut,” kata Hendra Budian.
Hendra mengapresiasi keberanian Safuan dan rekan-rekan relawan Bustami-Fadhil yang tetap teguh meski menghadapi ancaman. Mereka tetap berkomitmen mendukung pasangan nomor urut 1 untuk Aceh yang lebih baik dan bebas dari tekanan.
“Kami sangat mengapresiasi keteguhan hati Bang Safuan yang tetap mempertahankan dukungannya pada Bustami-Syech Fadhil, meski menghadapi ancaman serius,” ujar Hendra.
Ia menegaskan bahwa intimidasi tidak akan menggoyahkan semangat tim relawan Bustami Hamzah-Syech Fadhil. Sebaliknya, ancaman ini justru semakin menguatkan dukungan untuk Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi, yang dianggap lebih layak memimpin Aceh ke depan.
Selain itu, dia juga mengajak semua pihak untuk berkompetisi secara sehat, seperti yang selalu ditegaskan oleh Bustami Hamzah. Tujuannya, agar pelaksanaan pesta demokrasi dapat berjalan lancar.
“Om Bus (Bustami Hamzah) selalu menekankan bahwa kita tidak ingin mengalahkan orang lain dengan cara yang salah, tetapi mencari cara agar kita bisa menang dengan prinsip dan cara yang benar,” jelasnya.
Hendra menekankan bahwa perbedaan pandangan dalam politik adalah hal wajar dalam demokrasi, tetapi tidak seharusnya mengakibatkan intimidasi atau ketakutan pada siapa pun.
Selain dugaan ancaman pembunuhan yang dialami Safuan, sebelumnya seorang Relawan Bustami di Desa Cot Kruet, Kecamatan Makmur, Bireuen, juga menjadi korban perusakan setelah memasang spanduk dukungan pada pasangan Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi.
Dalam perkara itu, kebun cabai seluas 1.200 meter persegi milik relawan dirusak oleh orang tak dikenal pada Sabtu (19/10/ 2024) lalu. Kasus ini pun telah dilaporkan ke pihak kepolisian.
“Kami juga menerima laporan tentang perusakan alat peraga kampanye pasangan Bustami-Syech Fadhil di berbagai daerah. Ini menunjukkan bahwa ada pihak-pihak yang merasa terancam oleh kekuatan dukungan rakyat terhadap Pak Bustami,” jelas Hendra Budian.
Hendra meyakini aparat kepolisian akan menindaklanjuti laporan ancaman terhadap relawan. Bahkan, pihaknya juga mengatensi perkara itu demi memastikan keselamatan para pendukung.
“Kami percaya pada proses hukum dan berharap tindakan tegas dari aparat penegak hukum untuk menuntaskan kasus ini. Keselamatan pendukung Pak Bustami adalah prioritas kami,” tegas mantan anggota DPR Aceh tersebut.
Kepada para relawan dan pendukung, Hendra mengimbau untuk tidak terprovokasi dan tetap menjaga kampanye yang damai dan positif.
“Intimidasi tidak akan mempengaruhi semangat tim. Teman-teman di lapangan justru lebih bersemangat mendukung Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi, agar Aceh memiliki pemimpin yang peduli pada keadilan, demokrasi, dan keamanan rakyatnya,” pungkas Hendra. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |