Politik Pilkada 2024

Meski Tergolong Rendah, Bawaslu Kota Kediri Tetap Antisipasi Potensi Kerawanan di TPS Pilkada 2024 

Rabu, 20 November 2024 - 19:28 | 17.79k
Anggota Bawaslu Kota Kediri Divisi Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas Hartono saat memaparkan potensi kerawanan TPS (FOTO:  yobby/TIMES Indonesia)
Anggota Bawaslu Kota Kediri Divisi Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas Hartono saat memaparkan potensi kerawanan TPS (FOTO: yobby/TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada 2024

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Pilkada Serentak 2024 semakin dekat, hanya tinggal tujuh hari lagi, dan Bawaslu Kota Kediri mempersiapkan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan pemungutan dan penghitungan suara berjalan dengan lancar tanpa gangguan. Untuk itu, Bawaslu melakukan identifikasi potensi kerawanan yang mungkin terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh wilayah Kota Kediri.

Proses identifikasi ini melibatkan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), Pengawas Kelurahan (PPL), dan Pengawas TPS (PTPS) yang berkolaborasi untuk memetakan potensi kerawanan di 46 kelurahan di tiga kecamatan. Langkah ini dilaksanakan selama enam hari untuk meminimalisir hambatan yang dapat mengganggu proses pemilu, baik saat pemungutan suara maupun penghitungan suara.

Advertisement

25 Indikator Kerawanan di TPS: Fokus pada 8 Variabel Utama

Anggota Bawaslu Kota Kediri, Hartono, menjelaskan bahwa identifikasi kerawanan TPS dilakukan dengan mengacu pada 25 indikator yang terbagi dalam delapan variabel utama. Variabel pertama adalah penggunaan hak pilih yang mencakup masalah dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), potensi DPTb (Daftar Pemilih Tambahan), serta penyelenggara pemilu yang tidak sesuai domisili atau tidak memenuhi syarat lainnya.

Keamanan menjadi variabel kedua, yang meliputi riwayat kekerasan, intimidasi, dan penolakan terhadap penyelenggaraan pemungutan suara. Variabel ketiga mencakup politik uang, yang menjadi perhatian penting dalam memastikan pemilu berjalan jujur dan adil.

Polarisasi SARA dan netralitas penyelenggara pemilu, termasuk ASN, TNI/Polri, serta perangkat desa, juga menjadi variabel yang tak kalah penting. Selanjutnya, variabel logistik mengidentifikasi potensi kerusakan atau kekurangan dalam distribusi barang-barang penting seperti surat suara dan alat pelengkap lainnya.

Lokasi TPS, yang mencakup aksesibilitas dan potensi konflik, serta ketersediaan jaringan listrik dan internet, menjadi variabel terakhir yang diperiksa oleh Bawaslu untuk memastikan kelancaran proses pemilihan.

Mitra Kerja Sama: KPU Kota Kediri dan Pemangku Kepentingan Lainnya

Berdasarkan hasil identifikasi, Bawaslu Kota Kediri menemukan beberapa indikator kerawanan yang sering terjadi. Namun, meskipun 18 indikator lainnya terdeteksi dengan kerawanan rendah, langkah mitigasi tetap diperlukan. "Meskipun beberapa indikator tidak banyak terjadi, kami tetap harus mengantisipasi dan memitigasi setiap potensi kerawanan yang ada," ujar Hartono, pada Rabu (20/11/2024).

Bawaslu Kota Kediri telah memberikan sejumlah rekomendasi kepada KPU Kota Kediri, sebagai pelaksana pemilihan, agar tetap berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dan melakukan langkah-langkah antisipatif. "KPU diharapkan melaksanakan distribusi logistik hingga ke TPS tepat waktu pada H-1, memastikan layanan pemungutan suara berjalan sesuai ketentuan, dan memprioritaskan kelompok rentan," jelas Hartono.

Selain itu, data pemilih dan penggunaan hak pilih harus dicatat dengan akurat untuk menghindari potensi kesalahan dalam proses pemilu.

Patroli Pengawasan dan Kolaborasi untuk Keamanan Pilkada

Bawaslu Kota Kediri juga telah merencanakan berbagai langkah pengawasan proaktif untuk memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan sesuai prosedur. Patroli pengawasan akan dilakukan di TPS rawan, sementara koordinasi dan konsolidasi dengan pemangku kepentingan terkait juga akan terus dilakukan. Selain itu, Bawaslu melibatkan masyarakat, organisasi pemantau pemilu, dan lembaga kepemiluan lainnya dalam memonitor jalannya pemilu.

Posko pengaduan masyarakat, yang dapat diakses secara offline maupun online, akan tersedia di setiap level, untuk menerima laporan dan keluhan dari masyarakat yang mungkin terjadi selama proses pemilihan.

"Kami juga akan memastikan ketersediaan logistik pemilu di TPS, serta memastikan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semua langkah ini untuk menghindari kerawanan dan memastikan integritas pemilu tetap terjaga," pungkas Hartono.

Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik antara Bawaslu, KPU, serta pihak terkait lainnya, diharapkan Pilkada Serentak 2024 di Kota Kediri akan berjalan lancar, adil, dan tanpa hambatan yang berarti. Bawaslu Kota Kediri siap memberikan pengawasan maksimal demi menjaga kualitas demokrasi di Indonesia.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES