Politik

Mas Rio Berkomitmen Benahi Birokrasi di Situbondo yang Dinilai Terlalu Politis

Rabu, 11 Desember 2024 - 11:26 | 36.86k
Calon Bupati Situbondo terpilih, Yusuf Rio Wahyu Prayogo (FOTO: Instagram @masrio.bupatimuda)
Calon Bupati Situbondo terpilih, Yusuf Rio Wahyu Prayogo (FOTO: Instagram @masrio.bupatimuda)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SITUBONDOBupati Situbondo terpilih, Yusuf Rio Wahyu Prayogo berkomitmen untuk membenahi birokrasi yang dinilainya terlalu politis.

Pria yang akrab disapa Mas Rio ini menilai bahwa birokrasi di Situbondo banyak ditunggangi penumpang gelap. 

Advertisement

Penunggang gelap ini kata dia, tidak mendukung pemerintah karena tidak pernah diajari value profesionalisme.

Akibatnya lanjut dia, birokrasi Situbondo saat ini lebih politis daripada politisi. 

“Bagaimana camat-camat bergerak untuk mengonsolidasi RT/RW dan warga untuk dukung mendukung. Itu yang harus saya hentikan," tegas Rio.

Namun dia tidak menampilkan bahwa ASN berhak memiliki preferensi politik tetapi jangan menjadi aktor politik. 

Sebab demikian bisa menyebabkan terjadinya korupsi akut di birokrasi terutama jual beli jabatan. 

Bahkan kondisi seperti ini sudah menjadi rahasia umum dan masyarakat sipil tidak berdaya untuk memperbaiki itu

“Bahkan saya menang dapat 3 hari, sudah ada yang mau ngasih duit ke saya. Saya benar marah, dikira saya bisa dibeli," tegas dia. 

Dia menyadari mengubah keadaan tidaklah mudah tetapi dia bertekad akan memulai dari dirinya untuk mengonsolidasikan birokrasi. 

Di bawah pemerintahannya nanti, birokrasi harus berjalan sebagaimana mestinya. Adapun untuk urusan politik menjadi bagian bupati dan wakil bupati dan seluruh anggota partai politik

Tidak boleh oknum-oknum di birokrasi ini memanfaatkan politik untuk kepentingan jabatan.

“Saya harus menjelaskan kepada mereka, you adalah birokrat, you harus profesional, you jangan bermain politik," tegas dia.

Dia menegaskan aka membuat sistem yang baik. Salah satu upayanya adalah dengan membentuk tim transisi. Ia akan terbuka dalam rekrutmen kepala dinas.

Dia mencontohkan kepala Dinas PUPR yang selama ini selalu menjadi dinas mata air. Dia menegaskan akan profesional. 

“Saya ajak satu, dua orang atau siapa pun saya ajak presentasi di hadapan saya dan wakil bupati. Saya akan terbuka nanti saya akan live TikTok," paparnya.

Sementara soal kultur dalam hal ini okoh ulama dalam konsolidasi public policy. Menurutnya, peransebagai pressure group, ide-idenya sangat strategis.

“Wajib bagi saya untuk berbicara, tapi decision maker adalah saya. Saya independen, saya mandiri, tapi siapa pun bisa memberikan masukan," ucap Mas Rio. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES