Soal Koalisi Permanen Prabowo, Pengamat: Lebih Baik Penuhi Janji-Janji Politik Dulu

TIMESINDONESIA, MALANG – Wacana pembentukan koalisi permanen Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang diusulkan oleh Presiden Prabowo Subianto menuai beragam tanggapan. Salah satunya datang dari pengamat politik Universitas Brawijaya, Andhyka Muttaqin, S.AP., M.PA., yang menilai bahwa Prabowo sebaiknya lebih fokus pada pemenuhan janji-janji politiknya terlebih dahulu.
“Kalau sudah merencanakan (koalisi permanen), berarti beliau sudah mempunyai kepentingan. Tapi ada dua hal, kepentingan apa nih? Kepentingan nasional atau kepentingan kelompoknya?” ujar Andhyka dalam keterangannya, Rabu (19/2/2025).
Advertisement
Menurutnya, deklarasi KIM Plus sebagai koalisi permanen sebaiknya tidak diungkapkan terlalu dini. Sebagai seorang presiden, Prabowo seharusnya lebih memikirkan bagaimana janji-janji politiknya selama lima tahun ke depan bisa terlaksana dengan baik.
“Jangan berpikir 2029 dulu, masih terlalu awal. Banyak putra-putra bangsa yang siap sebenarnya, bukan hanya Prabowo nantinya ke depan. Harapannya, Prabowo fokus saja kepada janji politiknya,” tegasnya.
Andhyka juga menyoroti kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintahan Prabowo. Menurutnya, pemangkasan anggaran demi merealisasikan salah satu janji politik, yaitu program Makan Bergizi Gratis, sudah menimbulkan polemik nasional. Padahal, masih banyak janji lain yang perlu diperhatikan.
“Sekarang ini satu janji politik saja sudah bikin gempar nasional, misalnya efisiensi anggaran. Anggaran yang dipangkas untuk mengegolkan satu janji politik saja (Makan Bergizi Gratis), padahal janji politiknya banyak,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa fokus utama pemerintahan saat ini seharusnya adalah pembenahan tata kelola negara serta perbaikan terhadap berbagai sektor yang sebelumnya belum tersentuh.
“Fokus saja pada pembenahan tata kelola pemerintahan yang baik. Jangan menyalahkan pemerintahan sebelumnya, tetapi bagaimana menatap masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.
Usulan koalisi permanen Prabowo sendiri sebelumnya disampaikan dalam pertemuan dengan pimpinan partai politik anggota KIM Plus. Wacana ini bertujuan untuk memperkuat stabilitas pemerintahan hingga 2029. Namun, kritik dari berbagai pihak menunjukkan bahwa langkah ini masih perlu dikaji lebih dalam agar tidak mengalihkan fokus dari realisasi janji-janji politik yang telah disampaikan kepada masyarakat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |