Politik

Rencana Presiden Prabowo Subianto Evakuasi Warga Palestina Dikritik

Senin, 14 April 2025 - 09:42 | 84.40k
Presiden Prabowo Subianto. (FOTO: dok Setkab)
Presiden Prabowo Subianto. (FOTO: dok Setkab)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto berencana mengevakuasi warga Gaza, Palestina ke Indonesia sementara waktu untuk melakukan pengobatan. Kini, ia pun mencari dukungan keberbagai negara agar niatnya tersebut bisa berjalan sesuai harapannya.

Namun, rencana itu justru dikritik banyak pihak di dalam negeri sendiri. Salah satunya misalnya Ketua Komite Pengarah
Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP), Din Syamsuddin.

Advertisement

"Saya tidak yakin Presiden Prabowo Subianto mau menampung rakyat Gaza, Palestina ke Indonesia dengan alasan evakuasi sementara untuk pengobatan," katanya dalam keterangan resminya dikutip TIMES Indonesia, Senin (14/4/2025).

Evakuasi itu, kata dia, berfungsi sama dengan ide relokasi rakyat Gaza ke luar seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trumph dan PM Israel Netanyahu yang bertujuan mengosongkan Palestina dari etnis Gaza.

"Jika Presiden Prabowo Subianto meneruskan rencana tersebut maka memuluskan rencana jahat Trump dan Netanyahu menguasai Gaza, Palestina. Selama ini Palestina menolak keluar dari Tanah Kelahirannya, bahkan menolak anak-anak yatim piatu mereka untuk dibawa keluar," jelasnya.

Menurut mantan Ketum PP Muhammadiyah ini, jika Prabowo ingin membantu sebaiknya mengirim tim medis masif dan membangun kembali RS Indonesia yang dihancurkan oleh Tentara Zionis Israel. 

"Itu tentu hisa terlaksana dengan pengawalan TNI. Apakah Presiden Prabowo Subianto memiliki cukup patriotisme untuk itu? Jawabannya sementara saya yakini positif," ujarnya.

Terdengar Mulia

Tokoh muda NU sekaligus akademisi Universitas Melbourne, Australia Prof. Nadirsyah Hosen menyebut, gagasan Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia terdengar mulia. 

"Tapi jangan lupa, jalan ke neraka sering dibentangkan dengan niat baik. Rencana ini berisiko memberi legitimasi pada ambisi lama Israel mengosongkan Gaza dari penduduknya secara permanen. Jika mereka sudah keluar, apa jaminan bisa kembali? Evakuasi bisa menjadi gerbang relokasi, dan relokasi menjadi pengusiran yang dilegalkan," katanya.

Tak jauh berbeda dengan pendapat Din Syamsuddin, menurut Prof. Nadirsyah Hosen rencana ini tercium sebagai modus ekonomi Prabowo untuk mendekati Presiden AS Donald Trump. Setelah AS, menaikkan tarif produk Indonesia hingga 32%, isu Gaza bisa dijadikan "kartu pengorbanan" demi melunakkan Washington. 

"Tapi ini taruhan besar. Dengan ekonomi nasional yang goyah-defisit anggaran, PHK massal, pemotongan di sana-sini-menggelontorkan dana besar untuk operasi pengungsian bukan hanya tidak realistis, tapi juga rawan ditolak publik," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rencana untuk evakuasi warga Gaza ke Indonesia. Kata dia, ini bentuk bantuan kemanusian sementara untuk meringkankan penderitaan rakyat Palestina, bukan pemindahan permanen.

“Iya, itu kan tawaran kita untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan, penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat, ya. Kita ingin berbuat sesuatu,” ujar Presiden Prabowo Subianto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES