Politik

PBNU Buka Suara Soal Tudingan Aliran Dana Nikel Raja Ampat

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:06 | 15.34k
PBNU buka suara terkait tudingan aliran dana dari PT GAG Nikel Raja Ampat. (FOTO: dok. PBNU)
PBNU buka suara terkait tudingan aliran dana dari PT GAG Nikel Raja Ampat. (FOTO: dok. PBNU)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan tudingan aliran dana dari PT GAG Nikel Raja Ampat kepada PBNU tidaklah benar. 

“Itu tudingan yang sangat keji,” tegas Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif seraya menyatakan tidak adanya aliran data PT GAG Nikel Raja Ampat, dalam keterangan persnya, Jumat (13/6/2025). 

Advertisement

Bendum PBNU yang akrab disapa Gus Gudfan menjelaskan, KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur menjabat sebagai komisaris di PT Gag Nikel adalah urusan pribadi dan NU tidak pernah menempatkan pengurusnya. 

“Kebetulan yang jadi salah satu komisaris itu adalah warga NU. Jadi tak ada kaitan sama sekali dengan PBNU,” ujarnya. 

Tudingan PBNU menerima aliran dana dari PT Gag Nikel dilontakan akun TikTok @tanpadusta). Unggahan itu menarasikan, PBNU menerima aliran dana dari Ananda Tohpati yang oleh kalangan tertentu dikenal dengan nama Andes "Kancil". Akun itu menyebut, Ananda merupakan anak mantan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya. Ananda disebutnya bertanggungjawab atas pengamanan dan pengawasan operasi dari lima perusahaan yang beroperasi di Raja Ampat. 

Sebagai imbalan dan pengawasan, kata akun itu, Andas mengumpulkan donasi Rp55 miliar perbulan dari setiap perusahaan atau Rp275 miliar perbulan (Rp3,3 triliun pertahun). Uang itu, menurut akun itu, disalurkan ke sejumlah jaringannya. Salah satunya ke PBNU. Donasi ini, kata Jamal, diberikan melalui salah satu Ketua PBNU, Gus Fahrur. 

Gus Fahrur membantah keras tuduhan itu. "Ini fitnah. Tidak ada sama sekali sumbangan ke PBNU. Saya jamin 1.000 persen hoaks," kata Gus Fahrur saat dikonfirmasi Jumat (13/6/2025).

Menurut Gus Fahrur, ia sama sekali tak kenal dengan Ananda Tohpati itu. Bahkan, nama Ananda itu baru didengarnya.

Hal senada juga diungkapkan Gus Gudfan. Kata dia, pengurus PBNU sama sekali tak mengetahui sosok Andas itu. "Kami bisa buktikan dengan data kalau kami sama sekali tak pernah menerima aliran dana dari tambang manapun," tegasnya. 

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf buka suara soal keterlibatan Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) sebagai salah satu komisaris di PT Gag Nikel di Raja Ampat. Menurut Gus Yahya, selama ini PBNU tidak ikut campur terkait urusan pribadi atau jabatan yang diemban oleh pengurus NU. 

"Saya ini Ketua Umum PBNU, saya juga kiai pesantren dan sebagainya. Pak Ulil Absar uga pengurus PBNU, dia juga punya warung di rumah. Jadi pengurus PBNU ini bisa macam-macam, jadi jangan heran ada pengurus PBNU ada yang jadi bisnisman, dan urusan bisnis dia itu bukan urusan PBNU," katanya di Lobi Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).

Menurut Gus Yahya, selama ini PBNU tidak pernah mengeluarkan rekomendasi atas pengurusnya untuk mengisi sebuah jabatan apa pun di berbagai tingkatan, baik swasta maupun pemerintahan.  "Sampean bisa cari itu (rekomendasi) ke kesekretariatan, tidak ada satupun surat rekomendasi PBNU untuk jabatan apa pun di mana pun," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES