Cantiknya Flower Festival, Padukan Wisata, Edukasi, dan Potensi Pertanian Banyuwangi
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Dahulu, ketika mendengar Banyuwangi, terbesit tempat angker sarat akan santetnya. Namun, kini berbeda. Ketika nama kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu menerobos telinga, yang terbayang yaitu kota penuh akan wisata indah dengan 1.000 festival di dalamnya.
Kota 1.000 festival, memang tidak berlebihan jika julukan itu diberikan kepada Banyuwangi.
Advertisement
Berkat hasil pemikiran kreatif nan cemerlang, setiap minggu ada saja festival digelar yang terbukti dapat memanjakan warganya.
Banyuwangi selalu sempurna mengemas apik potensi yang dimilikinya.
Tak hanya berhasil menggali potensi wisata, dalam sektor pertanian yang menjadi mata pencaharian mayoritas masyarakatnya pun dapat disulap sebagai magnet bagi wisatawan.
Flower Festival namanya. Festival yang memamerkan beragam kekayaan pertanian daerah tersebut terbukti dapat mengajak masyarakat luas untuk mengenal jenis produk unggulan Kabupaten Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, saat menghadiri Flower Festival. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Pertanian memang menjadi salah satu sektor unggulan Banyuwangi.
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah kabupaten untuk mengembangkan sektor ini.
Apabila sebelumnya gelaran serupa digelar di kawasan pusat perkotaan Banyuwangi, kali ini festival yang memadukan antara unsur wisata, edukasi, dan potensi pertanian itu digelar di kawasan selatan, tepatnya di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, 18 - 24 Oktober 2022.
Di festival bunga ini, lahan seluas satu hektar terhampar berbagai jenis tanaman hias, holtikultura, pangan, serta produk unggulan Banyuwangi lainnya.
Beragam tanaman warna warni tertata apik, dipadukan dengan berbagai ornamen pertanian menambah nuansa menjadi kian menarik.
"Kalau biasanya kami gelar di sekitar kawasan Banyuwangi Kota, kini kami bawa ke selatan karena di kawasan ini memiliki potensi pertanian yang besar. Kami gelar langsung di lahan pertanian milik petani. Ini juga untuk memberi suport pada para petani," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, saat menyaksikan Flower Festival, Jumat (21/10/2022).
Ipuk memaparkan Flower Festival menjadi ruang bagi petani dan pegiat pertanian untuk menampilkan produk andalannya.
"Dalam festival ini kami bekerjasama dengan berbagai komunitas pertanian. Mulai komunitas pertanian tanaman hias, holtikultura, pangan, dan komunitas pertanian lainnya. Kami juga ajak komunitas Jagoan Tani," kata Ipuk.
Jagoan Tani merupakan program yang dicetuskan Ipuk sejak 2020.
Program ini merupakan inkubasi anak-anak muda Banyuwangi untuk tertarik dalam dunia pertanian dengan berbagai subsektornya.
Para peserta dikenalkan dengan beragam pengetahuan baru dunia petanian dari banyak mentor yang terdiri dari praktisi skala nasional.
Mulai dari soal pertanian sampai teknik pemasaran.
Telah banyak lulusan Jagoan Tani yang kini mengembangkan usaha di dunia pertanian.
Kecantikan hamparan tanaman hias, holtikultura, pangan, dan produk unggulan Banyuwangi dalam Flower Festival. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
"Festival ini menjadi sarana efektif untuk mengedukasi publik. Selain berwisata, masyarakat dikenalkan berbagai produk tanaman. Pengunjung juga bisa langsung berkonsultasi ke tim yang sudah disiapkan. Ini juga untuk mendorong anak-anak muda tertarik di pertanian. Kami ingin mengampanyekan menjadi petani itu keren," jelas Ipuk.
"Misalnya mau bikin kebun di pekarangan rumahnya, bisa langsung konsultasi. Mau kembangkan jeruk, anggur, atau buah naga, bisa langsung tanya teknis dan keuntungannya," tambah Ipuk.
Ditambahkan Plt Kepala Dinas Pertanian, Muhammad Khoiri, selain memamerkan produk pertanian Banyuwangi juga digelar pelatihan dan bimbingam pangan dan holtikultura, tidak hanya untuk petani tetapi juga untuk siswa dan santri.
"Di sini juga ada pelatihan dan bimbingan untuk anak sekolah dan santri. Juga ada klinik konsultasi bagi masyarakat yang ingin mengetahui atau bertanya soal pertanian," jelas Khoiri. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Sholihin Nur |