Kisah Babinsa Peltu Narto: Panggilan Hati dalam Aliran Air Bersih di Lamongan

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Pinggiran Lamongan pukul 11.30 WIB, 9 Agustus 2023. Terik matahari di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, ini tak menghalangi Peltu Narto, Babinsa dari Koramil 0812/13 Sugio, untuk berjibaku membantu pendistribusian air bersih ke Dusun Wonosari dan Puripan, Kecamatan Sugio.
Kisah senyap perjuangan Babinss ini begitu menggugah. Bukan hanya tindakan Peltu Narto tetapi semangat, empati, dan dedikasi yang dia tunjukkan dalam prosesnya.
Advertisement
Di dusun-dusun yang terkena dampak dan krisis air bersih bukanlah masalah sepele. Ini adalah ancaman nyata terhadap kesehatan, kebersihan, dan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Peltu Narto menyadari betul arti dari air bersih itu. Termasuk dampak apa yang mungkin terjadi jika krisis ini dibiarkan berlarut-larut.
Pria sumeleh dan rendah hati ini tidak hanya berpartisipasi dalam pendistribusian air bersih namun terlibat sepenuh hati. Ia membantu mengangkat tangki, mengatur aliran, berinteraksi dengan warga, bahkan menghabiskan waktu untuk mendengarkan kisah mereka.
"Tidak ada tugas yang terlalu kecil atau besar bagi Babinsa, karena semua dilakukan dengan dedikasi penuh," ucapnya.
Empati yang Tulus
Lebih dari sekadar pekerjaan fisik, Peltu Narto menunjukkan empati yang mendalam terhadap masyarakat. Dia mengerti bahwa di balik setiap wajah yang menerima air, ada kisah manusia, harapan, dan kebutuhan yang mendesak.
Dia berbincang dengan warga, memahami keadaan mereka, menenangkan anak-anak yang penasaran, dan menawarkan kata-kata semangat dan penghiburan. Dedikasi Peltu Narto melampaui tugas formal dan menjadi representasi dari sisi kemanusiaan yang sering terlupakan dalam tugas pelayanan publik seorang anggota TNI.
Kapten Cku Yanto Budi Utomo S.E., komandan Peltu Narto, menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi Peltu Narto. “Ini bukan hanya tentang air, tetapi tentang kemanusiaan, tentang bagaimana kita berhubungan dengan sesama manusia. Peltu Narto telah membuktikan bahwa dia adalah contoh nyata dari pengabdian yang tulus,” ujarnya.
Kisah Peltu Narto bukan hanya tentang seorang Babinsa yang menolong dalam krisis air. Ini adalah kisah tentang kemanusiaan, tentang bagaimana seseorang dapat terhubung dengan sesama melalui tindakan yang nyata.
Ini adalah kisah tentang bagaimana tanggung jawab sosial dan kepedulian bisa menjadi sumber inspirasi bagi kita semua. Kisah ini mengingatkan kita bahwa dalam dunia yang sering kali keras, masih ada ruang untuk empati, kebaikan, dan kemanusiaan. Dan bahwa setiap tindakan, tidak peduli seberapa kecil, dapat membuat perbedaan yang berarti dalam kehidupan orang lain.
Kisah panggilan hati Peltu Narto adalah panggilan untuk kita semua untuk melihat di luar diri kita, untuk mengenali dan merespons kebutuhan sesama, dan untuk bertindak dengan cinta dan empati yang tulus. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Syarifah Latowa |
Publisher | : Rifky Rezfany |