Babinsa Buduran Wujudkan Hubungan Harmonis dengan Rakyat Melalui Babinsa Masuk Dapur
TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Serka Slamet Sudarsono, Babinsa Koramil 0816/03, tak segan masuk rumah Sutiyem. Tangannya tak kosongan. Ia membawa kebutuhan sehari-hari Sutiyem.
Serka Slamet mendatanginya pada 11 Agustus 2023, di Desa Damarsi dan Desa Sawuhan, Buduran, Sidoarjo, Jatim.
Advertisement
Serka Slamet Sudarsono adalah sosok yang inspiratif. Senyumnya yang ramah dan mata yang bersinar penuh perhatian langsung menyapa Sutiyem saat ia memasuki dapur dengan membawa tas berisi bahan makanan.
Saat berdialog di dapur, ia duduk menatap Sutiyem di depannya sambil bertanya tentang keadaan keluarganya dengan suara lembut yang menenangkan.
Senyuman Sutiyem pun menyambut kedatangan sang Babinsa ini. Ada lukisan kebahagiaan yang sederhana, namun penuh makna.
Ucapan terima kasihnya, yang diucapkan dengan mata berkaca-kaca, menjadi saksi nyata dari hubungan yang telah terjalin erat. "Matur nuwun Pak Tentara, Pak Slamet," ucap Sutiyem lirih.
Serka Slamet ini sedang menjalankan program "Babinsa Masuk Dapur" dengan penuh semangat, membuat Ibu Sutiyem merasa nyaman dan diterima.
Cara Slamet ini juga mendapat pujian dari komandan mereka. Letkol Inf Guntung Dwi P, Komandan Kodim 0816 Sidoarjo, tidak hanya mengapresiasi, tetapi juga menyatakan bangga akan dedikasi para Babinsa, termasuk Danramil 0816/03 Buduran, Kapten Cku Arifin, yang dengan tulus turun ke lapangan.
Program ini bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang pengertian, empati, dan kemanusiaan. Ini adalah cerita tentang bagaimana Babinsa menjadi bagian dari rakyat. Bukan sebagai penegak hukum, tetapi sebagai anggota keluarga.
Gagasan "Babinsa Masuk Dapur" mencerminkan filosofi bahwa melayani masyarakat bukanlah pekerjaan, tetapi panggilan. Ini adalah contoh inspiratif tentang bagaimana tugas dapat dilampaui untuk menciptakan hubungan yang kuat, empatik, dan berarti.
Apa yang dilakukan Serka Slamet ini lebih dari sekadar cerita. Itu adalah gambaran human interest dalam bentuk yang paling murni. Ini adalah kisah tentang manusia, tentang kita semua, tentang bagaimana kita bisa menjalin hubungan yang lebih dekat dengan sesama melalui perhatian, pengertian, dan cinta.
"Babinsa masuk dapur" adalah suatu inisiatif yang menunjukkan betapa Babinsa peduli dan terlibat dalam kehidupan sehari-hari warga, membangun hubungan yang erat dan saling mendukung. Ini adalah contoh nyata dari kedekatan, perhatian, dan kepedulian yang seharusnya ada dalam setiap anggota masyarakat.
Kisah di dapur ini bukan hanya tentang memberi dan menerima, tetapi tentang hubungan manusia yang autentik dan berarti. Serka Slamet Sudarsono, melalui tindakan dan kata-katanya, menggambarkan gambaran human interest yang kuat. Sebuah potret dari kebaikan, empati, dan kemanusiaan yang bisa kita semua contohkan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Rifky Rezfany |