Positive News from Indonesia

Wow... Ternyata Lukisan Naratif Purba Tertua Dunia Ada di Gua Sulawesi

Kamis, 11 Juli 2024 - 07:15 | 32.71k
lukisan naratif purba berusia 51.200 tahun tentang interaksi figur manusia dan seekor babi yang ditemukan di Leang Karampuang, Sulawesi. (FOTO: Dok Griffith University, diambil dari lamanlivesscience.com)  
lukisan naratif purba berusia 51.200 tahun tentang interaksi figur manusia dan seekor babi yang ditemukan di Leang Karampuang, Sulawesi. (FOTO: Dok Griffith University, diambil dari lamanlivesscience.com)  
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Sebuah penemuan lukisan naratif di sebuah gua karst di pulau Sulawesi mengungkap hal yang sama sekali baru tentang kreativitas seni manusia purba.

Baru-baru ini, sejumlah ilmuwan Indonesia dan Australia menemukan sesuatu yang luar biasa: seni lukis gua berusia paling tua yang pernah ditemukan. Hasil temuan itu, dipublish pada 03 Jul 2024 di jurnal nature.com dengan judul "Narrative cave art in Indonesia by 51,200 years ago".  

Advertisement

Karya seni menakjubkan ini, ditemukan di gua karst Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan. Lukisan naratif itu menggambarkan narasi seekor babi hutan, anoa dan tiga figur mirip manusia. Besar kemungkinan itu adalah lukisan yang menceritakan pereburuan babi dan anoa oleh manusia. 

"Gambaran lukisan yang penuh teka-teki itu, mungkin mewakili narasi perburuan, sedangkan penggambaran tokoh therianthropic yang menonjol di lukisan itu, menyiratkan bahwa karya seni tersebut mencerminkan sebuah cerita imajinatif," seperti ditulis pada jurnal itu.

Kapan lukisan itu dibuat?

Dengan menggunakan teknologi terbaru yakni teknik laser-ablation U-series imaging, para peneliti tersebut memastikan lukisan gua itu berumur setidaknya 51.200 tahun. Ini rekor baru. Penemuan ini memastikan bahwa lukisan itu lebih tua 5.000 tahun dari seni gua sebelumnya yang ditemukan.

Lukisan tersebut menggambarkan seekor babi yang berdiri, diam, mulutnya setengah terbuka. Tampak babi itu bersama tiga figur mirip manusia.

Figur terbesar mengulurkan kedua lengannya, seolah memegang sebuah tongkat. Figur kedua berdiri di depan babi, kepala dekat moncong. Mungkin memegang sebatang kayu. Figur ketiga tampak terbalik, kaki terbuka ke samping, meraih ke arah kepala babi.

Komposisi ini, bila diamati mendalam, bisa jadi sebuah narasi, yang menunjukkan bahwa manusia purba ternyata sudah memiliki kemampuan berpikir abstrak dan bercerita melalui seni.

"Bercerita adalah bagian yang sangat penting dalam evolusi manusia, dan bahkan mungkin membantu menjelaskan keberhasilan manusia sebagai suatu spesies. Namun menemukan buktinya dalam seni, terutama seni gua yang sangat kuno, ini amat sangat jarang," kata Adam Brumm, arkeolog di Griffith University Australia yang juga co-author dalam penelitian lukisan kuno itu, seperti diberitakan livescience.com 3 Juli 2024 lalu  

Apa yang bisa Anda bayangkan soal lukisan gua naratif kuno ini?

Sekadar diketahui, sebelumnya, bukti tertua tentang lukisan gua hanya berbentuk gambaran pola-pola geometris dan cenderung tidak punya gambaran naratif, tidak bercerita. Lukisan itu yang ditemukan di Afrika Selatan. Usianya diperkirakan 75.000 hingga 100.000 tahun.

Namun, lukisan gua karst Sulawesi ini menunjukkan bahwa sudah terjadi lompatan signifikan yang merepresentasikan gambaran tentang dunia di sekitar manusia pada saat itu. Lukisan itu juga bisa diartikan sebagai kebangkitan akal manusia yang mengarah pada lahirnya seni dan ilmu pengetahuan.

Penemuan lukisan gua ini juga mulai menggeser pemahaman soal: kapan manusia modern pertama kali menunjukkan pemikiran kreatif dan kemampuan bercerita?

Secara keseluruhan, mahakarya lukisan gua kuno ini memberi gambaran tentang warisan budaya manusia Homo sapiens purba yang menampilkan kemampuan mereka untuk bercerita dan sekaligus menampilkan ekspresi artistik mereka.

Kebayang ngga di benak Anda?, sekitar 50 ribu tahun lalu, selain melukis, manusia purba bisa apa lagi ya?

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES