Berita Hoax Ganggu Stabilitas Nasional

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Maraknya pemberitaan Hoax yang terjadi akhir-akhir ini membuat Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo juga ikut berkomentar. Ia menganggap berita hoax seperti tentang instruksi Kapolri, hasil rapat BIN hingga isu rush money besar-besaran yang ditebar hingga pekan kedua November 2016, merupakan upaya pihak tertentu mengeskalasi ketidakpastian dan merusak kondusifitas.
''Negara tidak boleh lagi mentoleransi penebar informasi sesat itu, karena jelas-jelas sudah mengarah pada upaya merusak stabilitas keamanan, ketertiban umum, dan merusak kondusifitas,'' kata Bambang, dalam siaran persnya, Senin (21/11/2016).
Advertisement
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu menilai, ragam hoax itu dimunculkan di ruang publik, baik oleh kelompok-kelompok yang pro-Ahok maupun yang kontra-Ahok. Caranya, dengan menunggangi aksi damai sejumlah elemen masyarakat yang mengecam kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.
''Semua hoax itu tak hanya diarahkan untuk mengacaukan persepsi masyarakat tentang situasi terkini, tetapi juga upaya untuk mengeskalasi atau memperlebar persoalan,'' ujarnya.
Persoalan ini, lanjutnya, harus segera ditangani oleh pemerintah, khususnya kepolisian. Karena dapat mengganggu stabilitas nasional.
Mereka mencoba mengacaukan pola dan sistem komando, memanipulasi informasi Badan Intelijen Negara, hingga upaya menimbulkan kecemasan, panik dan mendorong masyarakat atau nasabah bank menarik dana besar-besaran (rush).
Dalam konteks keamanan, kredibilitas dan urgensi rahasia negara, beberapa hoax itu, kata dia, mestinya dikategorikan sebagai masalah yang sensitif. Hal itu karena bertujuan merusak kredibilitas Kapolri, institusi BIN hingga upaya membuat panik nasabah bank. ''Para pelakunya harus diganjar dengan sanksi keras, karena penyebaran informasi sesat berpotensi menimbulkan kekacauan serta kerugian bagi negara dan masyarakat,'' pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : Republika |