Indonesia Positif Universitas Islam Malang

HISKI Malang Diskusi Transformasi Pemakzulan Sastra  

Rabu, 01 Maret 2017 - 19:01 | 57.92k
Diskusi Ilmiah yang bertemakan “Pemakzulan Sastra: Fenomena New Media dalam Tradisi Kesastraan Kontemporer” di Unisma Malang, 01/03/2017. (Foto: Unisma for TIMES Indonesia)
Diskusi Ilmiah yang bertemakan “Pemakzulan Sastra: Fenomena New Media dalam Tradisi Kesastraan Kontemporer” di Unisma Malang, 01/03/2017. (Foto: Unisma for TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PS-PBSI), Universitas Islam Malang menjadi tuan rumah Diskusi Ilmiah Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Cabang Malang, Rabu (01/03/2017). 

Diskusi Ilmiah yang bertemakan “Pemakzulan Sastra: Fenomena New Media dalam Tradisi Kesastraan Kontemporer”. Hadir dalam acara ini, Dr. Arif Budi Wurianto, M.Si sebagai pembicara.

Advertisement

Program kerja arisan akademik dari HISKI Cabang Malang ini dikemas dalam Diskusi Ilmiah. Bertempat di gedung yayasan lantai empat hadir pula para dosen yang bergabung dalam HISKI Cabang Malang dari PTN-PTS Malang. 

Selain dosen, turut hadir perwakilan mahasiswa yang berada di Prodi PBSI. Acara berlangsung selama  dua jam dan dibuka oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dr. Hasan Busri M.Pd.

Pemakzulan terhadap sastra banyak terjadi di media massa. Dari pemaparan singkat pembicara menjelaskan dikotomi sastra, media, transformasi perjalanan sastra Indonesia, dan transformasi pemakzulan sastra. 

http://cdn.inatimes.co.id/images/2017/03/01/HISKI-unisma1OJFtm.jpgFoto: Unisma for TIMES Indonesia

Namun, pembicara juga menyuguhkan permasalahan yang terjadi jika bangsa kehilangan bahasa atau sastra. “Sastra bagian dari humanisme,” ucap Arif dalam sela-sela pemaparanya.

Arif Budi Wurianto juga mengatakan, “Mahasiswa bisa meminimalisir pemakzulan sastra dengan melakukan pengenalan terhadap sastra, mengakrabkan diri dengan sastra, melakukan projek berupa gerakan humanisme melalui jalan damai”.

“Diskusi Ilmiah ini memberi wawasan baru bagi saya mengenai sastra yang mengalami pemakzulan. Saran untuk mahasiswa yang notabennya mahasiswa sastra, lebih dicintai dan dipahami apa itu sastra hingga apresiasi terhadap sastra itu sendiri," kata Rani, mahasiswa semester enam Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES