Puluhan Pendaki Masih Terjebak di Puncak Lawu

TIMESINDONESIA, MAGETAN – Meski seluruh pintu pendakian menuju puncak Gunung Lawu, perbatasan Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Namun, tercatat hingga Kamis pagi ini (13/9/2018), masih terdapat puluhan pendaki yang berada di sejumlah kawasan di Gunung Lawu.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan, Feri Yoga Saputra menyebutkan berdasarkan data yang didapat hingga Kamis pagi ini (13/9/2018), ada sekitar 20 pendaki yang belum turun. Mereka melakukan pendakian melalui jalur Cemoro Semu, Kabupaten Magetan.
Advertisement
"Sesuai data registrasi, para pendaki tersebut izin mendaki sampai dengan hari Jumat (14/9/2018), tim gabungan terus melakukan penyisiran dan mengimbau kepada para pendaki untuk turun," ujarnya.
Feri menjelaskan para pendaki yang masih berada dikawasan tersebut melalui jalur Cemoro Sewu, berasal dari wilayah Rembang dan Boyolali. Sedangkan pendaki yang naik melewati jalur Candi Ceto sudah turun dan diperkirakan berasal dari daerah Matesih.
"20 pendaki yang naik lewat jalur Cemoro Sewu masih belum turun hingga Kamis pagi sekitar pukul 07.00 WIB, dari puluhan pendaki itu 17 orang berasal dari Rembang dan 3 orang dari Boyolali," ungkapnya.
Pihaknya, mengaku terus melakukan koordinasi antar lintas wilayah jalur pendakian resmi di Kabupaten Karangayar untuk mendata pendaki yg masih di Puncak Lawu.
"Pendaki yang lewat jalur Cemorokandang, sementara masih belum ada laporan dari petugas," tandasnya.
Sementara itu, kondisi kebakaran hutan lawu di petak 41 yang masuk wilayah Jogorogo, Ngawi, Jatim sudah padam. Tak hanya itu, di area pos 5 yang mendekati jalur pendakian melalui Candi Ceto Karangayar juga sudah padam.
"Kondisi saat ini sementara cukup aman terkendali, tetapi jalur pendakian masih ditutup hingga situasi dan kondisi yang benar-benar kondusif," terangnya.
Hingga saat ini, BPBD bersama dengan TNI, Polri, Perhutani, Relawan PGL (Paguyuban Giri Lawu) dan Relawan gabungan terus melakukan monitoring di jalur pendakian. Guna mencegah pendaki iyang tetap nekat mendaki
"Petugas masih melakukan penutupan di jalur resmi dan pengamanan di masing-masing jalur yg dinilai rawan, selain itu terus melakukan upaya pertolongan kepada pendaki yang cidera," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Magetan |