Kisah Sendy, dari Dapur Rumahan hingga Kembangkan Potensi Emak-Emak

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Sendy Winduvitri, wanita kelahiran Jakarta ini, tak lagi diragukan untuk mengembangkan potensi para ibu rumah tangga atau emak-emak, untuk memanfatkan keahlian dalam membuat aneka janjanan dan minuman khas rumahan.
Sendy, kendati dikenal sebagai seorang penulis buku berjudul "Menemukan-Mu dan Menemukanya" , karya pertamanya. Ia juga mempunyai usaha Dapur Rumahan dan Dahlia Creation.
Advertisement
Saat ditemui di kediamannya, Kepaon, Denpasar Selatan, Sendy ditemani rekan-rekan perjuangannya. Ia berkisah banyak atas ide kreatifnya membuat usah Dapur Rumahan dan para anggotanya adalah para ibu-ibu rumah tangga.
"Kalau anggota Dapur Rumahan ada 8 orang. Semuanya para ibu-ibu rumah tangga," ucapnya, Jumat (30/11).
Usaha Dapur Rumahan, dibentuk oleh Sendy pada bulan Mei tahun 2017. Ia bercerita, saat itu awalnya ia hanya iseng membuat sambel, kemudian ia kemas dalam botol dan disimpan dalam kulkas.
Kemudian, dari keisengan tersebut ia membuat banyak varian sambel dan mencoba menjualnya ke rekan-rekan suaminya. Lewat bantuan suaminya sambel buatan Sendy pun mulai diminati sehingga tak jarang ada pesanan.
"Saya bikin varian sambel itu. Jadi dalam sehari itu bisa bikin berapa macam sambel. Dalam waktu 2 Minggu saya jual hampir 250 botol. Sampai akhirnya jalan terus dan perna perhari sampai 125 botol," imbuhnhya.
Berjalannya waktu, Sendy pun mempunyai Marketing Online (MO) dan dari hal tersebut sambel racikannya mulai banyak peminatnya.
Namun, Sendy tak langsung berpuas diri, tekadnya untuk memperdayakan para wanita khususnya para ibu-ibu rumah tangga masih ada di lubuk hatinya. Sehingga mendorong pada ibu-ibu rumah tangga untuk membuat jajanan dan minuman khas rumahan.
"Kalau sambel saja kan nggak seru , apalagi tenaga dan pikiran saya terbatas. Waktu itu momentnya lebaran. Saya cerita iseng-iseng kalau bikin kukis ada yang mau nggak yah. Kemudian saya Open PO," tuturnya.
Dari Open PO tersebut, Sendy mengajak para ibu rumah tangga untuk membuat kue kukis atau segala macam jajanan dan minuman hasil racikan mereka sendiri.
Agar produk yang dijualnya lezat dan nikmat, Sendy pun mengukur rasa dari produk yang dibuat oleh para ibu-ibu rumah tangga agar produk yang dijualnya tak mengecewakan customer.
Selain jajanan, di Dapur Rumahan juga menjual bumbu yang disebut "Jumbu" atau Juara Bumbu seperti bumbu Balado dan bumbu kuning atau lainnya. Tak hanya rasa produknya yang lezat, namun packaging terlihat rapi dan berlabel halal dari MUI.
Sendy juga mengungkapkan, untuk di Dapur Rumahan agar menghindari persaingan antara ibu-ibu rumah tangga. Sendy juga memfokuskan, jika ada satu yang fokus membuat kukis, para ibu-ibu lainnya harus mempunyai produk sendiri.
"Saya nggak buat sambel varian Pete karena dua teman saya ada yang menjual itu. Jadi di Dapur Rumahan itu, kalau ada yang jualan kukis saya nggak akan memberikan ke orang lain. Nanti timbul persaingan," ungkapnya.
Dengan sistem tersebut, akhirnya produk Dapur Rumahan beraneka macam. Mulai dari jajanan dan minumam, seperti Coklatku, Mold Kiss, Green Tea, Cinnamon Original, Kopi Mr Kerinci dari Jambi.
Kemudian, Juara Sambel (Jubel) mulai dari sambel Pare Teri, sambel Bawang, sambel Hijau, sambel Cumi Asin, Udang, Pete, Woku-woku dan Ebi Premium serta kue kering, kue kukis dan banyak lainnya dengan harga yang terjangkau.
Terkait target pemasaran, Sendy tak perna mempersolakan, baginya yang penting terus berusaha, karena rezeki sudah ada yang mengatur."Kalau target mengalir saja, yang penting ikhtiar karena rezeki dari mana saja," tuturnya.
Selain itu, Dapur Rumahan mempunyai tageline yaitu "Oleh-oleh Halal Dari Bali,". Harapan Sendy, semoga Allah SWT memberikan kesempatan untuk membuka store Dapur Rumahan.
"Harapannya, semoga Allah SWT memberikan kesempatan, untuk bisa tahun depan membuka store oleh-oleh halal dari Bali. Kan lumayan sehingga bisa ngajak orang untuk kerja bareng," harapnya.
Sementara Nia, salah satu anggota Dapur Rumahan menyampaikan, semenjak bergabung dengan Dapur Rumahan dan membuat kue kukis untuk ekonomi rumah tangganya cukup terbantu.
"Alhamdulillah, bisa buat bantu-bantu di rumah. Harapan kedepannya, lebih baik lagi dan terus meningkat, dan juga persaudaraan semakin kuat bersama emak-emak," ucap Sendy. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Bali |