
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Selain bangunan yang berusia ratusan tahun, GPIB Immanuel atau gereja merah di Kota Probolinggo, Jawa Timur, juga punya banyak benda peninggalan bersejarah. Penasaran dengan isi gereja merah, update terus di TIMES Indonesia.
Berkunjung ke Gereja Merah di Kota Probolinggo, tidaklah sulit. Jaraknya berada tepat di jantung kota. Atau sekitar 500 meter dari Alun-alun Kota Probolinggo, Jawa Timur.
Advertisement
Di dalam bangunan berusia 156 tahun ini, ada berbagai macam benda peninggalan jaman dahulu. Yang masih bisa difungsikan hingga saat ini.
Sebut saja alat-alat perjamuan kudus, yang berupa cawan dan seloki yang semuanya dibuat pada tahun 1868. Ada pula sebuah Al Kitab yang menggunakan bahasa Belanda kuno. Ditulis pada tahun 1818 hingga 1819.
Ada pula foto Wali Kota pertama Probolinggo, Ferdinand Edmond Meyer yang menjabat mulai tahun 1928 hingga 1935.
Semua barang bersejarah itu, tersimpan rapi dalam lemari kaca di bagian belakang gereja. “Untuk kitabnya, sudah sangat kuno sekali. Sampai kadang saya kesulitan membacanya,” ujar Pendeta Ribca Yuneri Atalaka, Sabtu (15/12/2018).
Karena keunikan ini pula, tidak sedikit wisatawan dari Eropa yang singgah di Kota Probolinggo, hanya untuk melihat Gereja Merah. Konon, Gereja Merah dengan model seperti ini hanya ada di dua dunia. Yang pertama berada di negeri Belanda, dan yang satu ada di Kota Probolinggo.
BACA JUGA: Gereja Merah Probolinggo, Gereja Zaman Kolonial yang Masih Berdiri Megah
Belum jelas, alasan dipilihnya Kota Probolinggo sebagai tempat didirikannya bangunan gereja merah. Namun berdasarkan ilmu sejarah, sebuah gereja pada zaman Belanda selalu dibangun bersamaan dengan pembangunan fasilitas lain di wilayah teritorial mereka yang baru.
Bagaimana, masih penasaran dengan Gereja Merah di Kota Probolinggo, silahkan langsung datang ke Jalan Suroyo 32, Kota Probolinggo, Jawa Timur. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Probolinggo |