Tunggu, Juni Akan Ada Museum Budaya Hawaii Waterpark

TIMESINDONESIA, MALANG – Tunggu ya guys, bulan Juni 2019 nanti, Kabupaten Malang akan menambah koleksi museum, Museum Budaya namanya. Tempatnya di Hawaii Water Park dan kini segala persiapannya sudah 90 persen, tinggal penataannya saja.
Hawaii Waterpark adalah destinasi wisata, khususnya wisata air, namun kali ini mulai concern pada dunia pendidikan terutama dalam menjemput UU no 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Advertisement
Hehehe... walau belum tuntas, namun pada hari Minggu (7/4/2019) lalu usai acara Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan Doa Bersama Untuk Keselamatan Bangsa, Plt Bupati Malang, HM Sanusi MM sudah ditunjukkan, diajak keliling di lantai 3 gedung pusat Hawaii Waterpark oleh ownernya, Yogi Kurniawan dan kuratornya, Chyntia Handy.
Mau tahu bocorannya apa? Begini, kata Yogi, museum ini yang paling utama adalah sumbangsih Hawaii Waterpark dalam memberikan sumbangsih Hawaii Waterpark terhadap dunia pendidikan. "Walau tidak dalam kategori sangat luas, namun kami mencoba mengambil salah satu diantara sekian banyak edukasi, yakni tentang wayang dan topeng," kata Yogi.
Wayang adalah sebuah seni pertunjukkan bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia yang berkembang pesat dan telah diakui dunia karena keunikan yang dimilikinya.
Seperti batik, UNESCO pada 7 November 2003 juga telah menobatkan wayang sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur asli Indonesia.
Nah, di Museum Budaya ini nanti akan dipamerkan sedikitnya 1000 wayang dari berbagai macam ada wayang kulit, wayang golek sampai wayang potehi dan masih banyak jenis lainnya. Begitu juga topeng, akan ditampilkan 1000 lebih macam topeng.
Kepada Sanusi, Yogi dan Chyntia juga menjelaskan panjang lebar tentang alasan dan tujuan dibuatnya museum budaya di kompleks wisata air. "Yang jelas kami berusaha agar pengunjung tidak sekedar berwisata, namun sekaligus mendapatkan sebuah pendidikan pengetahuan tentang wayang. Bulan Mei sudah harus tuntas, sehingga bulan Juni sudah bisa kami buka," kata Yogi.
Berbicara tentang wayang saja guys, ternyata begitu banyak jenisnya bahkan saat ini sudah mendunia. Seni pertunjukan wayang sendiri disukai oleh semua lapisan masyarakat. Bukan hanya di Jawa, kini wayang juga akrab dan sering disajikan di acara-acara sakral di seluruh dunia.
Inilah yang menjadi pendorong mengapa Hawaii Waterpark begitu gigih mewujudkan pola pendidikan lewat Museum Budayanya itu seperti yang dituangkan dalam UU no 5 tahun 2017 itu, yakni tentang Pemajuan Kebudayaan. "Tampaknya memang hanya secuil, tetapi wayang adalah bongkahan besar yang mengandung nilai Budaya masyarakat se Nusantara," tambah Yogi.
UU Pemajuan Kebudayaan itu sendiri merupakan gagasan antar kementerian yang dipimpin oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Penunjukan Kemendikbud sebagai koordinator atau pimpinan antar-kementerian tersebut berdasarkan surat Presiden RI nomor R.12/Pres/02/2016, tertanggal 12 Februari 2016, perihal Penunjukan Wakil untuk Membahas RUU tentang Kebudayaan. Kementerian yang masuk dalam tim ini adalah Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Agama, dan Kementerian Hukum dan HAM.
Museum Budaya di Hawaii Water Park itu nantinya juga tidak akan menampilkan wayang dengan berbagai jenisnya itu, tetapi konsep yang dicitakan adalah Museum Budaya Nusantara. Itu artinya selain wayang juga ada topeng serta benda-benda bersejarah yang menjadi jejak perjalanan kebudayaan mulai dari era Singosari, Kediri, hingga Majapahit bahkan sampai menjangkau kebudayaan di seluruh Indonesia, termasuk di dalamnya bagaimana penyebaran agama Islam yang dilakukan para Wali Songo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Malang |