Kopi TIMES

Ramadhan Produktif

Rabu, 15 Mei 2019 - 12:25 | 48.03k
Noor Shodiq Askandar, Ketua PW LP Maarif NU Jawa Timur dan Wakil Rektor 2 Universitas Islam Malang. (Grafis: TIMES Indonesia)
Noor Shodiq Askandar, Ketua PW LP Maarif NU Jawa Timur dan Wakil Rektor 2 Universitas Islam Malang. (Grafis: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Bulan ramadhan adalah bulan yang sangat mulia yang diberikan oleh Allah swt kepada ummat manusia. Bahkan ada amalan yang ada hanya di bulan ramadhan, seperti sholat tarowih. Ada juga malam yang dimuliakan yaitu malam lailatul qodar. Malam yang lebih baik dari seribu malam. Sungguh beruntung, ummat Muhammad saw yang dapat bertemu dengan bulan ramadhan.

Oleh karena itu, bulan ramadhan harus dijadikan momentum merubah mindset, merubah pola hidup kearah yang lebih baik. Ramadhan harus dijadikan momentum untuk hidup yang mandiri dan hidup yang produktif. Tidak boleh lagi ramadhan hanya jadi alat pembenar hidup yang santai, hidup yang nikmat, dan hidup yang bergantung sama orang lain.

Beberapa hal yang dapat membuat hidup kita lebih produktif, antara lain : Pertama, membuat sudut pandang yang positif atas semua keadaan. Dengan cara ini, hidup kita menjadi lebih solutif. Tidak perlu lagi kembangkan iri dan dengki, apalagi terhadap keberhasilan orang lain.  Dengan berfikir positif, pola hidup bisa menjadi pribadi yang proaktif, sehingga menjadi bagian dari penyelesai problem kehidupan masyarakat (problem solver). Sudut pandang yang positif juga dapat membuat kita lebih yakin bahwa taqdir adalah ketentuan terbaik Allah swt bagi seluruh ummat manusia.

Kedua, menjadikan usaha sebagai bagian yang yang tidak terpisahkan dari kehidupan ummat manusia. Kita tidak boleh pasrah akan keadaan, akan tetapi terus berusaha bekerja keras, cerdas, dan tuntas. Kewajiban manusia adalah berusaha sampai titik terahir. Yang harus difikirkan adalah melakukan pekerjaan itu harus dengan ilmu, sehingga menjadi lebih komprehensif dan strategis. Ingat cerita nabi Sulaiman ketika disuruh memilih harta dunia dan seisinya dengan ilmu. Nabi Sulaiman kemudian lebih memilih ilmu. Pilihan ini adalah pilihan yang tepat, karena dengan ilmu kemudian nabi Sulaiman bisa memperoleh harta yang diinginkan, sehingga ditahbiskan sebagai nabi terkaya di muka bumi ini.

Ketiga, berusahalah dengan kreatif dan inovatif. Tidak ada yang tidak bisa diselesaikan. Dengan kreativitas dan inovasi, semua yang dilakukan bisa lebih berjangka panjang. Saat buntu di satu cara, kita harus berfikir ada ribuan cara yang lain yang bisa dilakukan. Ada guyonan, kalau saat mondok kita ngaji tafsir jalalain, maka dalam hidup ini juga harus ada “tafsir jalan lain”.

Demikianlah, ramadhan harus dijadikan awal dari semua yang baik, agar kita dapat memperoleh kemuliaan bulan ini. Rugi jika kita justru melakukan hal yang bertentangan dengan kodrat manusia untuk berusaha. Hasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, melalui hidup yang produktif. (*)

*)Tulisan ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES