Politik

Rizal Ramli Tantang KPU RI Debat Terbuka Soal Data Rekapitulasi Nasional Pilpres

Rabu, 15 Mei 2019 - 18:36 | 29.90k
Ekonom Senior, Rizal Ramli (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Ekonom Senior, Rizal Ramli (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tokoh nasional, Rizal Ramli menantang Komisi Pemilihan Umum RI (KPU RI) dan pihak-pihak yang mengklaim telah memiliki data kemenangan duet calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin untuk berdebat secara terbuka. 

Menurut Ekonom Senior ini, tantangan debat tersebut semata-mata hanya ditujukan untuk menjalankan prinsip demokrasi, yakni, bebas, adil dan jujur. 

"Saya akan membawa ahli IT dan ahli statistik untuk menantang debat secara terbuka dengan KPU dan pihak yang mengaku memiliki data kemenangan paslon nomor urut 01 untuk berdebat secara terbuka, dan disiarkan media televisi," kata Rizal Ramli, Jakarta, Rabu (15/5/2019). 

Dikatakannya, tantangan debat publik ihwal persoalan penghitungan suara Pilpres 2019 merupakan bagian dari pembelajaran demokrasi serta menyelamatkan kedaulatan rakyat. 

"Kalau merasa punya komitmen menjaga demokrasi dan ingin menegakkan kedaulatan rakyat, harusnya mereka mau menerima tantangan saya," kata Rizal Ramli.

Selain itu, lanjut Anggota Tim Panel Ekonomi PBB ini, melalui debat terbuka yang disiarkan media televisi niscaya dapat menguak pihak yang sesungguhnya telah melakukan kebohongan.

"Data situng KPU kan selalu dijadikan argumentasi oleh kubu 01 bahwa pihaknya sudah menang. Bahkan, mereka bluffing berdasarkan hitungan mereka, menangnya tebal. Tapi, data situng KPU aja banyak yang salah. Misalnya, input data tidak match dengan formulir C1. Ini lah yang membuat rakyat resah. Jadi, ayo kita buka-bukaan data, supaya rakyat tak bingung," ujar dia.

Sebelumnya, BPN duet Prabowo-Sandi telah memutuskan menolak penghitungan suara yang tengah berjalan di KPU RI. Alasannya, BPN mengklaim telah terjadi banyak kecurangan yang merugikan pihaknya di Pilpres 2019. 

"Berdasarkan hal tersebut, kami BPN Prabowo-Sandi bersama rakyat indonesia yang sadar hak demokrasinya, menyatakan menolak hasil perhitungan suara dari KPU RI yang sedang berjalan," kata Ketua BPN Djoko Santoso dalam acara 'Mengungkap fakta-fakta kecurangan pilpres 2019' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Dalam acara yang dihadiri oleh Prabowo dan Sandi tersebut, tim teknis BPN menyampaikan pemaparan mengenai berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat pemungutan suara, dan sesudahnya. 

Diantaranya adalah permasalahan daftar pemilih tetap fiktif, politik uang, penggunaan aparat, surat suara tercoblos hingga salah hitung di website KPU RI. BPN juga menampilkan penghitungan suara versi mereka. 

Anggota Dewan Pakar BPN Laode Kamaluddin mengungkapkan, berdasarkan data sistem informasi Direktorat Satgas BPN, perolehan suara duet Prabowo-Sandi unggul.

Hingga Selasa (14/5/2019), pasangan duet Prabowo-Sandi disebut memperoleh suara sebesar 54,24 persen atau 48.657.483 suara. Sedangkan pasangan duet Jokowi-Ma-ruf Amin memperoleh suara sebesar 44,14 persen. Data tersebut berbeda jauh dengan data hasil Situng KPU RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES