Wisata

Dinas Pariwisata Kota Batu Kenalkan Udeng Sima Bhawana Arjuna

Kamis, 16 Mei 2019 - 13:54 | 213.22k
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Imam Suryono mengenalkan Udeng Sima Bhawana Arjuna. (foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Imam Suryono mengenalkan Udeng Sima Bhawana Arjuna. (foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATUDinas Pariwisata Kota Batu mengenalkan Udeng khas Kota Batu, Sima Bhawana yang juga akrab disebut Udeng Arjuna. Udeng yang dibuat oleh Paguyuban Sangga Braja, sebuah komunitas pecinta pusaka Indonesia ini dibuat tahun 2015.

Tidak hanya menarik untuk dilihat, Udeng Sima Bhawana ini kaya filosofi yang menggambarkan kekayaan alam Kota Batu. Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Imam Suryono mengatakan bahwa Udeng ini akan menjadi salah satu identitas masyarakat wisata Kota Batu.

Udeng khas Kota Batu ini ada dua jenis, pertama Udeng atas kepala terbuka dipergunakan untuk anak laki-laki hingga dewasa yang belum menikah dan kedua, Udeng yang menggunakan model tutup liwet atau model Udeng atas tertutup yang dipergunakan untuk laki-laki yang sudah menikah atau sesepuh.

“Kita punya ciri khas Udeng ini seperti kota lain, hal ini sesuai dengan UU Nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan daerah,” kata Imam Suryono.

Udeng ini tercipta lewat diskusi panjang penuh perdebatan, hingga akhirnya tercipta dua jenis Udeng tersebut. Nama Udeng ini diambil dari bahasa Sansekerta. Bentuk Udeng ini merupakan pengembangan dari Udeng lama yang pernah digunakan oleh Wong Mbatu.

Udeng ini menggunakan batik khas Kota Batu seperti batik bantengan. Banyak lipatan yang terlihat di Udeng ini namun terasa nyaman saat menggunakannya. Di bagian belakang Udeng terdapat trihitakarana (kain berbentuk segitiga) berbentuk gunung yang merupakan penggambaran Gunung Arjuna.

Di bawah kain segitiga ini, terdapat dua buah tali yang menjulur yang menandakan proses kelahiran  akan menemui akhir hayat. Tali ini biasanya diikat dan salah satu sisinya menjulang naik merupakan perlambang pengingat Tuhan Yang Maha Esa. Sisi kiri Udeng menggambarkan deretan tebing, sementara sisi Kanan Udeng menggambarkan deretan Gunung Welirang, Gunung Biru dan paling depan Gunung Panderman.

Gunungan di sebelah kanan Udeng ini menggambarkan posisi baik, karena itu posisi sebelah kanan Udeng lebih tinggi daripada kiri Udeng ini melambangkan dorongan kebaikan.

Udeng ini biasa digunakan dengan gaya berpakaian gaya kesatuan beskap terbuka celana angkong dengan sembong. “Menggunakan Udeng ini merupakan penggambaran orang yang tampan dan ksatria. Nanti Udeng ini akan digunakan oleh pegawai Disparta setiap hari Rabu,” kata Imam Suryono.

Ia membenarkan kemungkinan akan ada kreasi baru Udeng yang akan muncul, hal ini tidak menjadi masalah, malah menambah khazanah wisata di Kota Batu. Sebagai langkah awal Dinas Pariwisata Kota Batu mulai mengenalkan Udeng khas Kota Batu, Sima Bhawana yang juga akrab disebut Udeng Arjuna. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES