Gaya Hidup

Peduli Lingkungan, Karyawan LYD Bali Group Gelar LYD Green Project

Minggu, 19 Mei 2019 - 19:03 | 129.67k
Para karyawan LYD Bali Group saat melakukan Berawa Beach Clean Up di Pantai Berawa, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (19/5/2019). (FOTO IST/ TIMES Indonesia).
Para karyawan LYD Bali Group saat melakukan Berawa Beach Clean Up di Pantai Berawa, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (19/5/2019). (FOTO IST/ TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BADUNGLYD Bali Group meluncurkan LYD Green Project "Berawa Beach Clean Up" yang merupakan salah satu program CSR yang melibatkan semua staf dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang salah satu ancaman terbesar terhadap lingkungan.

Sekitar 90 peserta Berawa Beach Clean Up ini bekerja sama untuk membersihkan Pantai Berawa dan Jalan Nelayan di Canggu, Kabupaten Badung, Bali.

Jehan Khaleda, Group PR & Marketing Communications Manager menyampaikan, bahwa para peserta adalah karyawan dari kantor pusat LYD Bali Group, dan karyawan dari setiap outlet, yaitu La Plancha, La Favela, Attika dan La Brisa.

Selain itu, LYD Bali Group berkolaborasi dengan organisasi non-profit, yakni Trash Hero, Leave No Trash, Plastic Bank dan Refill My Bottle di Pantai Berawa, Canggu. 

Seluruh peserta dibagi menjadi sepuluh kelompok, untuk menyisir kegiatan mulai dari ujung pantai yang berseberangan dan pertemuan di Wantilan Pantai Berawa. Peserta memungut sampah dan puing-puing dalam radius 1 km selama satu jam. Mayoritas sampah adalah tutup botol, sedotan plastik, kaleng soda, dan puntung rokok. 
 
"Atas nama LYD Bali Group, kami ingin mengucapkan betapa senangnya kami bekerjasama dengan para pahlawan hijau seperti Trash Hero, Leave No Trash, Plastic Bank dan Refill My Bottle," kata Jehan Khaleda, Minggu (19/5/2019).

Jehan juga menyampaikan, bahwa tindakan ini membuktikan bahwa sebenarnya setiap orang secara individu dan kolektif dapat mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah. 

"Kita dapat membantu memperbaiki ekosistem laut dengan mengambil tindakan dimulai dari diri kita sendiri. Contoh sederhana, saat berkunjung ke pantai, selalu bawa sesuatu untuk membuang sampah anda. Misalnya portable ashtray. Kemudian membawa botol minum air, selain mengurangi penggunaan plastik, kita bisa mengisi ulang air minum daripada harus membeli air minuman berkemasan," jelasnya.

"Selain hemat sampah, ini adalah upaya penghematan uang juga. Ini seperti membangun kebiasaan, untuk mencapai dua tujuan - pantai yang bersih dan mengubah perilaku manusia dan menciptakan beach ethic sehingga membersihkan pantai pada akhirnya tidak perlu lagi," ujar Jehan.

Sementara Ketua Trash Hero Indonesia, Wayan Aksara menyatakan bahwa dengan program CSR ini, pihaknya berharap akan ada sosialisasi berkelanjutan.

"Kita semua berharap akan ada sosialisasi berkelanjutan dengan masyarakat, terutama pengunjung pantai dan pedagang untuk menjaga kebersihan dan mengurangi penggunaan barang yang berpotensi menambah sampah. Misalnya, semua peserta beach clean up tidak menggunakan plastik atau menambahkan lebih banyak sampah," ujarnya.
 
Setelah membersihkan pantai selama satu jam, sampah dipisahkan sesuai jenisnya dan ditimbang. Total 74 kg sampah yang terkumpul terdiri dari kertas, plastik, botol kaca dan puntung rokok. 

Kemudian, sampah tersebut didonasikan ke Plastic Bank. Plastic Bank memberdayakan ekosistem daur ulang di seluruh dunia dan menghentikan aliran plastik ke lautan kita. Sampah plastik yang dikumpulkan oleh Plastic Bank akan didaur ulang dan dijual ke perusahaan yang membutuhkan. 

Sementara Eurike Hutauruk, Group HR & Training Manager menyampaikan, melalui acara pihaknya bersemangat membangun sustainable cycle.

Ia menjelaskan, sustainable cycle ini berhubungan dengan 3 prinsipal, yakni masyarakat, planet dan profit. 

"Di acara ini, kami sangat senang untuk mengedukasi orang-orang kami tentang pengumpulan sampah dan pengolahan sampah. Green Heroes akan mengajarkan kita tentang upaya nol limbah, upaya alternatif, komitmen untuk tidak menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari, dan setelah kita menemukan sampah, di mana merupakan alternatif dari proses akhir, yang berarti berhubungan dengan planet kita," ujarnya.

"Di masa depan, kita bisa menghemat air, energi, memaksimalkan limbah makanan dan hal itulah yang akan memengaruhi laba perusahaan kita, kemudian kembali ke prinsip pertama," kata Eurike Hutauruk.

Sementara Evelyn Vargas, General Manager of La Plancha, juga menyampaikan pesan kegiatan tersebut sangat penting dalam konservasi lingkungan. 

"Bekerja di perusahaan yang menerapkan green lifestyle memungkinkan kita untuk mendukung, bertindak dan mendorong tidak hanya staf kita tetapi juga komunitas dan pemerintah untuk lebih aktif dalam salah satu masalah terbesar yang kita hadapi saat ini, yaitu polusi laut. Kita harus ingat bahwa langkah sederhana adalah awal untuk perubahan besar," ujarnya.

Perlu juga diketahui, sebagai bagian dari program CSR, LYD Green Project akan dilaksanakan di seluruh outlet LYD Bali Group dan area khusus di sekitar Bali yan diagendakan setiap bulan untuk mempromosikan pentingnya kesadaran lingkungan dan memperkuat kemitraan antara industri dan masyarakat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES