Pendidikan

Ini yang Dilakukan Mahasiswa UGM untuk Kurangi Sampah Plastik di Pantai Trisik

Senin, 20 Mei 2019 - 15:26 | 138.30k
Mahasiswa UGM menginisiasi pelatihan pembuatan ecobrik untuk mengurangi sampah plastik di Pantai Trisik, Kulon Progo. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Mahasiswa UGM menginisiasi pelatihan pembuatan ecobrik untuk mengurangi sampah plastik di Pantai Trisik, Kulon Progo. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KULON PROGO – Sabtu lalu, 18 Mei 2019, beberapa mahasiswa UGM Yogyakarta memberikan pelatihan untuk mengurangi sampah plastik di Pantai Trisik, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mahasiswa UGM memberikan pelatihan pengurangan sampah plastik dengan teknologi ecobrick. Pelatihan ditujukan kepada Karang Taruna Jangkar Muda Desa Banaran. Generasi muda ini yang diharapkan menjadi penggerak dalam upaya pengurangan sampah plastik di Pantai Trisik.

Pantai Trisik yang berada di Dusun Sidorejo, Desa Banaran, Kecamatan Galur ini memang memiliki permasalahan sampah plastik. Sampah di pantai yang menjadi destinasi wisata ini diduga berasal dari Muara Sungai Progo dan kunjungan wisatawan. 

Ide pelatihan ini muncul setelah warga masyarakat mengungkapkan secara langsung permasalahan sampah plastik ini kepada tim mahasiswa UGM saat melakukan observasi lapangan. 

Ecobrick adalah batu bata ramah lingkungan yang dibuat dengan bahan dasar limbah plastik. “Kami menawarkan solusi berupa ecobrick,” kata Rifa Syahdil, salah satu mahasiswa UGM yang terlibat dalam kegiatan.

Setelah ide disepakati, pelatihan ecobrick dilaksanakan bersama Karang Taruna Jangkar Muda sebagai penggerak pemuda di Pantai Trisik. 

Kegiatan dalam rangkaian Program Kreativitas Mahasiswa bidang pengabdian masyarakat (PKM-M) UGM 2019 ini diinisiasi sejumlah mahasiswa UGM lintas fakultas. Mereka adalah Hanifah Makarim (Geografi), M. Galang Ramadhan Al Tumus (Geografi), Syifa Hana Agristya (Geografi), dan Abdul Hafish (Teknik). 

Ketua Karang Taruna Jangkar Muda, Edi Yulianto menyambut baik diadakannya pelatihan pembutan ecobrick. Menurutnya, permasalahan sampah plastik di Pantai Trisik perlu penanganan serius.

"Adanya pelatihan ecobrick ini kita harapkan teman-teman terutama generasi muda di sini bisa menginspirasi teman-teman yang lain untuk ikut dalam program pembuatan ecobrick,” ujar Edi Yulianto.

Edi juga berharap agar masyarakat sadar akan pentingnya pengelolaan sampah. Tidak hanya dengan membuang sampah di tempat sampah, namun juga mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. 

Pelatihan ecobrick ini menjadi ilmu baru bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Pantai Trisik. Harapannya menjadi suatu terobosan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Pantai Trisik. 

Selain itu, kata Edi, pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola sampah yang ada di sekitar kawasan pariwisata Pantai Trisik. 

"Melalui pelatihan ecobrick ini masyarakat juga memiliki harapan agar ecobrick menjadi suatu keunikan dari pariwisata Pantai Trisik dan dapat sebagai pelopor wisata ecobrick di Kabupaten Kulon Progo," ujarnya sekaligus mengapresiasi upaya yang dilakukan mahasiswa UGM dalam upaya pengurangan sampah plastik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES