Politik

Tolak People Power Srikandi Indonesia: Tak Puas, Silahkan Tempuh Jalur Hukum

Rabu, 22 Mei 2019 - 01:34 | 49.66k
Aktivis Srikandi Indonesia Vivin Sri Wahyuni (Tengah) (FOTO: Alfi Dimyati/TIMES Indonesia)
Aktivis Srikandi Indonesia Vivin Sri Wahyuni (Tengah) (FOTO: Alfi Dimyati/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Para mantan aktivis mahasiswa perempuan yang tergabung dalam Srikandi Indonesia menolak gerakan people power yang digaungkan oleh kubu-kubu yang merasa tidak terima terhadap hasil Pemilu 2019.

Menurut Aktivis Srikandi Indonesia Vivin Sri Wahyuni, upaya pengerahan massa sangat tidak elok dan mengganggu ketertiban umum. Bahkan dapat membahayakan keutuhan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.

Untuk itu, menurut mantan Aktivis LMND tersebut meminta kepada kubu yang tidak puas terhadap hasil pemilu lantaran merasa dicurangi bisa menggunakan jalur konstitusi yaitu Badan Pengawas Pemilu dan Mahkamah Konstitusi.

"Daripada aksi massa yang memicu ketidaktertiban disarankan untuk melakukan gugatan, karena telah tersedia lembaga-lembaga untuk mengadukan hal itu," kata Vivin, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (21/05/2019).

Untuk itu, dia sepakat untuk menindak tegas para provokator yang memicu perpecahan dan mengancam stabilitas negara.

Sementara itu masyarakat diminta agar tidak mudah terhasut oleh fitnah dan provokasi-provokasi yang mengajak kepada perpecahan.

Mantan Aktivis GMNI yang tergabung dalam Srikandi Indonesia, Widya Almis mengatakan, aksi turun ke jalan hanya demi untuk memaksakan kehendak hanya akan menjadikan perpecahan.

Untuk itu, ia berharap mereka yang kalah dalam konstestasi demokrasi mampu berjiwa besar, tidak memaksakan kehendaknya.

"Jadi jangan terus menjadikan masyarakat terpolarisasi dengan hasutan-hasutan kepada masyarakat, jadilah berjiwa besar," tegas Widya.

Sementara Srikandi Indonesia merupakan kumpulan mantan aktivis mahasiswa perempuan dari berbagai organisasi. Selain Vivin (mantan aktivis LMND) dan Widya (mantan aktivis GMNI), anggota Srikandi Indonesia antara lain Lidya Natalia Sartono (mantan aktivis PMKRI), Betariani Saraswati (mantan aktivis KMHDI), Irma (mantan aktivis PMII), Ifda Hanum (mantan aktivis HMI) dan Desy Datum (mantan aktivis GMKI). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES