Politik

Soal Demokrat dan PAN Merapat ke Jokowi, Pengamat: Terbaca dari Awal

Senin, 10 Juni 2019 - 16:16 | 111.15k
Pengamat Politik Arbi Sanit. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Pengamat Politik Arbi Sanit. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengamat Politik Arbi Sanit turut menanggapi isu merapatnya Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) ke kubu Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, manuver tersebut sudah terbaca bahkan sejak awal proses pencalonan capres-cawapres untuk Pilpres 2019.

"Selagi pencalonan pun sudah terbaca kalau kedua partai ini ingin masuk ke koalisi Jokowi kan. Cuma kan kalau Demokrat ditolak oleh Megawati (Ketum PDIP). SBY (Ketum Demokrat) kan mengeluh Megawati gak mau. Kalau PAN kan dari 2014 sudah dekat dengan Prabowo dan dekat PKS," ujar Arbi di Jakarta, Senin (10/6/2019).

Arbi mengaku tak heran jika sekarang kedua partai besar tersebut kembali ingin merapat ke kubu Jokowi. Sebab baginya, itu merupakan langkah lanjutan atas apa yang belum terwujud saat proses pencalonan silam.

Apalagi lanjutnya, jalan Partai Demokrat yang awalnya buntu, kini seakan terbuka setelah kedua putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono bersilaturahmi ke Jokowi dan Megawati di hari pertama Idul Fitri 1440 H, Rabu (5/6/2019) lalu.

"Tinggal meneruskan karena kemungkinan (Prabowo) kalah itu sangat besar, jadi untuk menyelamatkan peranan politik dalam sistem Indonesia ya mereka kembali mengulang pendekatan itu dan tampaknya sedang diberi harapan," ungkap Arbi.

Sebelumnya, dalam beberapa pekan terakhir, beredar isu merapatnya Partai Demokrat dan PAN pada kubu Jokowi. Hal itu mulai mencuat usai Ketum PAN Zulkifli Hasan bertemu Presiden Jokowi di Istana. Pertemuan itu terjadi setelah pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku. Bahkan, dalam pertemuan itu disebut-sebut Zulkifli meminta jatah kursi pimpinan DPR atau MPR pada Jokowi.

Tak hanya itu, Zulkifli Hasan juga secara tegas mengakui kemenangan Jokowi yang telah diumumkan KPU beberapa waktu lalu.

Ternyata PAN tak sendirian. Partai Demokrat yang notabene juga koalisi Indonesia Adil Makmur turut diisukan menyeberang ke Jokowi. Hal itu berawal dari pertemuan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Jokowi yang tidak hanya sekali. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES