Indonesia Positif

Gelar Program PPDM di Gresik, ini Sasaran FPIK UB Malang

Kamis, 03 Oktober 2019 - 07:46 | 81.02k
Kegiatan Monev PPDM di Pangkah Kulon, Gresik. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Kegiatan Monev PPDM di Pangkah Kulon, Gresik. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK) UB Malang menggelar Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) di Kabupaten Gesik. Program ini dilaksanakan oleh M. Arif Zainul Fuad, S.Kel, M.Sc., Feni Iranawati, S.Pi, M.Si, Ph.D dan Dr. Ir. Hartati Kartikaningsih, M.Si dan dibiayai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemristekdikti tahun anggaran 2019.

Desa yang menjadi mitra adalah Desa Pangkah Kulon dimana sebagian besar masyarakatnya memiliki usaha rumahan yaitu pengolahan kerupuk ikan. Fathur Rozi, sekertaris Desa Pangkah Kulon memaparkan kesediaannya dan kegembirannya karena desanya telah terpillih menjadi sasaran program pengabdian ini. Menurut Pak Zi, panggilan akrabnya di desanya terdapat 65 UKM kerupuk ikan yang tersebar di 4 dusun.

Advertisement

Permasalahan yang dialami pelaku usaha kerupuk ikan di desa tersebut diantaranya belum memiliki alat pemisah duri ikan, pembuatan adonan masih secara manual, kualitas adonan dan ketebalan irisan kerupuk yang tidak seragam dan tidak adanya manajemen usaha yang baik. Oleh karena itu diadakan Program Pengembangan Desa Sentra Kerupuk Ikan Pangkah Kulon Kec. Ujung Pangkah – Gresik yang direncanakan dalam kurun waktu 3 tahun (2019-2021).

Kegiatan-Monev-PPDM-2.jpg

“Pada tahun pertama ini kami memberikan bantuan berbagai alat untuk effisiensi produksi kerupuk antara lain: fishbone separator, mixer dan pemotong adonan dan memberikan pelatihan terkait higienitas dan manajemen keuangan kepada para pelaku usaha,” kata ketua tim PPDM, Zainul Fuad.

Kegiatan monitoring dan evaluasi internal lapang untuk tahun pertama telah dilaksanakan pada Rabu, 11 September 2019. Tim pemonev adalah Tatiek Koerniawati A., SP, MP dan Hari Santoso dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya (LPPM UB).

“Program ini akan sangat bagus apabila terus dijalankan hingga desa ini menjadi desa penghasil kerupuk ikan dengan merk dagang sendiri,” ucap Tatiek di depan 60 pelaku usaha kerupuk ikan.

Evaluasi dari pemonev menunjukkan respon yang positif terhadap keberlanjutan program ini. Selain itu, peran dari desa, para pelaku usaha dan pemerintah setempat sangat dibutuhkkan guna mewujudkan Desa pangkah Kulon menjadi desa sentra kerupuk ikan ternama di Kabupaten Gresik.

“Harapan kami semoga program pengabdian dari UB Malang ini bisa lolos pendanaan Kemristekdikti lagi agar bisa terus terlaksana hingga tahun ketiga,” ucap Pak Zi, sekdes Pangkah Kulon.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES