Indonesia Positif

ExSyDiENT: Aplikasi Diagnosa Penyakit THT, Ciptaan Mahasiswa Unair Surabaya

Senin, 20 Januari 2020 - 16:05 | 82.14k
Muhyiddin Ubaidillah dalam ajang International Exhibition of Research, Idea & Innovation on Creative and Humanizing bertempat di Convention Hall, Level 5 E-Learning, Sultan Abdul Jalil Shah Campus (KSAJS), Sultan Idris Education University (UPSI), Malaysi
Muhyiddin Ubaidillah dalam ajang International Exhibition of Research, Idea & Innovation on Creative and Humanizing bertempat di Convention Hall, Level 5 E-Learning, Sultan Abdul Jalil Shah Campus (KSAJS), Sultan Idris Education University (UPSI), Malaysi

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Muhyiddin Ubaidillah mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Unair Surabaya dan tim menciptakan aplikasi untuk membantu diagnosis penyakit THT.

Aplikasi tersebut diberi nama “ExSyDiENT: Expert System application for Diagnosis of ENT Disease with android-based Certainly Cactor Method”.

ExSyDiENT-2.jpgTampilan aplikasi ExSyDiENT: Expert System application for Diagnosis of ENT Disease with android-based Certainly Cactor Method ciptaan Muhyiddin Ubaidillah.

Ia menjelaskan pembuatan aplikasi tersebut karena banyak orang yang kurang memberi perhatian pada kesehatan telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).

Ubaid mengatakan aplikasi tersebut berupa sistem yang terdapat admin dan pengguna. Dengan tugas admin sebagai pakar yang bisa menambah, menghapus atau mengubah data yang ada di sistem.

“Inovasinya adalah di sistem ini ada pengguna biasa dan admin, admin adalah si pakar yang bisa menambah, menghapus atau mengubah data yang ada di system,” ujar mahasiswa Sistem Informasi tersebut.

Dalam prosesnya, aplikasi tersebut dibangun dengan bahasa pemrograman Hypertext Prepocessor (PHP) dan java. Selanjutnya di-upload ke server sehingga menjadi publik.

“Cara membangunnya pakai bahasa pemrograman php dan java, selanjutnya di-upload ke server sehingga sudah jadi public,” tutur mahasiswa tingkat akhir tersebut.

Ubaid menyampaikan bahwa dalam prosesnya, referensi menjadi salah satu kesulitan yang dihadapi ia dan tim. Hal tersebut karena referensi yang ada sangat terbatas tentang pembobotan penyakit yang diangkat. Selain itu karena bidang yang ditekuni berbeda, yakni Information Technology (IT).

“Kesulitannya adalah ketika referensinya sangat terbatas tentang pembobotan penyakit yang saya angkat, karena dasarnya saya dari jurusan IT,” imbuhnya.

Ubaid juga mengungkapkan bahwa aplikasi tersebut telah diuji coba bersama tim. Tidak hanya itu, aplikasi tersebut juga sudah dapat diakses melalu web.

Dengan adanya aplikasi tersebut, Ubaid berharap nantinya inovasi-inovasi berbentuk di bidang IT yang mengambil objek dari berbagai bidang seperti kesehatan dapat diteruskan oleh mahasiswa lain sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat.

Yang tak kalah membanggakan, aplikasi tersebut menghantarkan Ubaid mendapatkan Gold Award dan Best International Project dalam ajang Management & Science University on Idea Regeneration Expo 2019 (MSU iREX 2019), 16th-17th December 2019, di Chancellor Hall, Management & Science University, Malaysia.

Aplikasi tersebut dapat diakses melalui laman web berikut ini: exsydient.hogivano.web.id

Mahasiswa FST Unair Surabaya itu berharap aplikasi ini bermanfaat bagi banyak orang.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES