Peristiwa Daerah

Unesco dan TCRPI Bikin Workshop Perubahan Iklim di Banyuwangi

Sabtu, 25 Januari 2020 - 10:01 | 80.87k
Youth Leadership Camp for Climate Crisis 2020’ (YLCCC) di Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
Youth Leadership Camp for Climate Crisis 2020’ (YLCCC) di Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) Jakarta bekerja sama dengan The Climate Reality Project Indonesia (TCRPI) menggelar workshop perubahan iklim di Banyuwangi, Jawa Timur. 

Kegiatan bertajuk ‘Youth Leadership Camp for Climate Crisis 2020’ (YLCCC) tersebut diikiti 50 generasi muda dari seluruh Indonesia, Sabtu (25/1/2020).

 Senior Program Specialist Unesco, Hans Dencker Thulstrup, perubahan iklim adalah ancaman nyata bagi manusia. Namun, tingkat kesadaran masyarakat tentang perubahan tersebut masih sangat kurang, khususnya di kalangan milenial. Padahal, mereka adalah kelompok yang akan menghadapi resiko lebih besar dari dampak perubahan iklim tersebut di masa depan.

Youth-Leadership-Camp-for-Climate-Crisis-2020-b.jpg

Hans mengutarakan pemuda harus dibekali pengetahuan yang komprehensif tentang perubahan iklim agar mereka dapat begerak di garda depan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Atas dasar itu, Unesco menggandeng TCRPI rutin menghelat workshop perubahan iklim yang pesertanya adalah milenial.

“Jika ingin mengatasi krisis iklim dan mengamankan masa depan yang berkelanjutan, kita harus melibatkan suara pemuda agar bisa terdengar. Maka YLCC adalah ajang yang tepat untuk mewujudkan hal itu," kata Hans.

Lanjut Hans, dalam kesempatan itu milenial bisa saling bertukar pendapat dan pengetahuan. Juga mendapat kesempatan untuk memperkuat keterampilan komunikasi sebagai bekal mereka dalam meningkatkan aksi iklim.

“Intinya, lewat kegiatan ini kami ingin mencetak kader muda yang paham dan peduli dengan perubahan iklim,” imbuhnya.

TCRPI sendiri adalah sebuah organisasi nirlaba yang didirikan pada 2009 dan hingga kini memiiki 315 climate reality leader. Pelatihan di Banyuwangi ini digelar selama tiga hari, Jumat-Minggu (24-26 Januari 2020).

Banyuwangi sendiri dipilih menjadi salah satu kota penyelenggara workshop karena Banyuwangi telah ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia. Sehingga peserta workshop bisa langsung melakukan observasi terkait kelestarian lingkungan di kawasan cagar biosfer tersebut. 

Youth-Leadership-Camp-for-Climate-Crisis-2020-c.jpg

Ditambahkan Leader TCRPI, Lia Zakiyyah, kegiatan ini diikuti 50 milenial dari seluruh pelosok negeri. Selama tiga hari, mereka akan dibekali informasi tentang perubahan iklim, gaya hidup yang harus dilakukan agar lebih rendah karbon. Mereka juga dilatih keterampilan komunikasi untuk mendukung aksi mereka dalam melakukan pengendalian perubahan iklim.

“Ilmuwan telah menyatakan ancaman perubahan iklim semakin nyata. Masa depan pemuda pun terancam sehingga mereka harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan masa depannya," ujar Lia.

Lia menjelaskan bahwa kegiatan peningkatan kapasitas seperti ini penting untuk membekali milenial dengan pengetahuan, informasi, dan keahlian untuk menghadapi dampak negatifnya. Serta berusaha untuk menginspirasi milenial yang lain agar ikut dalam pengendalian perubahan iklim.

Setelah pelatihan, peserta akan dikukuhkan menjadi pejuang iklim yang diwajibkan menerapkan aksi pengendalian perubahan iklim secara langsung di lingkungan sekitarnya. Terutama melalui kampanye dari akun media sosial mereka.

“Peserta yang memiliki komitmen tinggi dan mampu membuat dampak pengendalian tertinggi akan berkesempatan mengikuti pelatihan tingkat internasional,” ucapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES