Peristiwa Daerah

Sanusi Klaim dapat Rekom PDI Perjuangan, Abdul Qodir: Itu Tidak Benar

Senin, 17 Februari 2020 - 09:53 | 138.37k
Wakil Bidang Pemuda dan Olahraga DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir. (foto: Istimewa)
Wakil Bidang Pemuda dan Olahraga DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir. (foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Bola panas dilemparkan ke PDI Perjuangan. Itu setelah isu yang beredar soal Bacalon Bupati Malang, HM Sanusi, dikabarkan mendapatkan tiket berupa rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan. Isu tersebut mencuat ke publik. Benarkah Sanusi sudah dapat rekom PDI Perjuangan?

Wakil Bidang Pemuda dan Olahraga DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir, tegas mengatakan bahwa publik harus jeli menyikapi isu yang beredar gratis tersebut. Apalagi, akhir-akhir ini, banyak tokoh yang merapat ke Partai berlambang Banteng Moncong Putih tersebut, demi merebut rekom majul Bupati Malang 2020.

"Kalau benar (yang bersangkutan) sudah dapat rekom, diminta jumpa pers secara resmi saja. Belum ada instruksi dari DPP soal rekom-merekom. Kita juga sedang menunggu," ujarnya, kepada TIMES Indonesia, Senin (17/2/2020).

Pria yang akrab disapa Adeng itu mengatakan, jika rekomendasi sudah turun, mekanismenya biasanya diawali dari DPP memanggil DPD dan DPC. Setelah itu, DPP akan memberikan instruksi kepada DPC untuk menjalankan isi rekom tersebut.

Mendapat kabar bahwa Sanusi telah memegang tiket dari DPP, awalnya Adeng mengaku kaget. Pasalnya, Sanusi sendiri tidak pernah mendaftar lewat PDI Perjuangan. Nama dia tidak ada di daftar, justru Adeng sendiri heran jika namanya muncul sebagai sosok yang mendapat rekom DPP PDI Perjuangan.

"Beliau tidak pernah mengikuti penjaringan di DPC. Tidak tahu lagi ya kalau beliaunya itu ikut di DPD ataupun di DPP. Seperti yang sudah saya sampaikan tadi, diajak komunikasi saja tidak, apalagi daftar, tapi beliau itu kan petahana. Bisa saja langsung pakai tendangan lambung,” ungkapnya.

Yang perlu digarisbawahi, lanjutnya, adalah tugas DPC dalam menjalankan PP No 24 sudah selesai. DPC sudah menyetor 8 nama dan satu nama kader usulan dari internal DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang yakni Sri Untari.

“Jadi sekarang bola sudah berada di DPP. Apapun yang menjadi keputusan DPP kami wajib tegak lurus, tunduk dan patuh atas keputusan DPP karena buat kami demokrasi yang benar seperti itu," ujar pria yang juga sebagai Panitia Penjaringan Bakal Calon Bupati di bidang Koordinator Tim Validasi Data.

Soal Sanusi, Adeng menilai bahwa yang bersangkutan pun tidak pernah membangun komunikasi baik ke DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang. Terkait niatnya mencalonkan kembali sebagai Bupati Malang lewat PDI Perjuangan. Adeng mengatakan politisi PKB itu belum pernah bertamu ke DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang.

"Kita positif thinking saja. Pak Sanusi kan pertahana, bisa dibilang tokoh istimewa-lah. Nah keistimewaan itu memungkinkan beliau memiliki akses lambung. Jadi mungkin lo ya sekali lagi mungkin, menurut beliau kita yang di bawah tidak terlalu penting untuk diajak komunikasi," ujar Adeng.

Adeng juga menyampaikan analisisnya bahwa ia meyakini bahwa isu petahana terancam kesulitan mendapatkan rekom dari PKB itu hanyalah strategi komunikasi, untuk membendung PDI Perjuangan tidak mengusung kadernya calon Bupati.

"Sampai detik ini saya masih yakin bahwa Pak Sanusi sebagai petahana mendapat rekom dari PDI Perjuangan atau tidak, beliau pasti berkembang bersama PKB. Memang, ada anggapan yang berkembang di masyarakat bahwa beliau terancam tidak mendapatkan rekom dari PKB, dan sekarang mendekat kepada PDI Perjuangan. Menurut saya hanyalah strategi komunikasi politik yang dibangun untuk membawa PDI Perjuangan dalam satu gerbong".

Masih menurut Adeng, Sanusi sebagai petahana pasti sudah berhitung, ancaman juga peluangnya dalam merebut kursi N1 apabila PDI Perjuangan tidak diajak koalisi.

"Soliditas kader PDI Perjuangan hari ini tak terbantahkan. Politik itu dinamis. Sah-sah saja dan kami menghargai niat baik Pak Sanusi jika beliau melihat peluang itu ada di PDI Perjuangan. Artinya, PDI Perjuangan satunya partai yang memiliki infrastruktur lengkap yang memungkinkan memenagkan Pilkada Kabupaten Malang".

Adeng juga mengamini apa yang pernah disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, bahwa untuk mendapatkan rekom biasakan mengikuti tahapan dari awal.

"Artinya, kalau kita analogikan pesan Ibu Ketum tersebut, kalau mau masuk rumah biasakan ketok pintu dari depan, jangan lewat pintu dapur, karena fatsun politiknya sudah begitu di PDI Perjuangan. Itu saran kader PDI Perjuangan kepada HM Sanusi," imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES