Komunitas Lingkungan Majalengka Tolak Perubahan Status TNGC Jadi Tahura

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Pegiat lingkungan di Majalengka, Jawa Barat, yang tergabung dalam Komunitas Forum Komunikasi Gunung Ciremai, menolak terhadap wacana perubahan fungsi kawasan hutan di dalam lingkup kawasan hutan konservasi dari Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) menjadi Taman Hutan Raya (Tahura).

Hal tersebut lantaran menyusul kawasan TNGC yang memiliki wilayah di Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan itu akan diubah fungsinya oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kuningan.

Ketua Forum Komunikasi Gunung Ciremai, Dedi Sunadi menyatakan, mestinya Pemkab Kuningan merasa bersyukur dengan adanya TNGC sebagai kawasan konservasi, sehingga beban untuk mewujudkan kabupaten konservasi menjadi lebih ringan.

Sebab, kata dia, sebagian kawasan tersebut yang berupa Taman Nasional seluas 8.000 hektar telah ada yang mengelolanya, yakni Balai Taman Nasional Gunung Ciremai yang merupakan pemegang otoritas pengelolaan TN menurut Undang-undang dan peraturan yang berlaku.

"Kami secara tegas menolak rencana perubahan fungsi tersebut. Seharusnya, untuk memaksimalkan pengelolaan kabupaten konservasi, Pemerintah Kabupaten sebaiknya fokus saja dalam mengurus kawasan atau lahan konservasi yang lainnya," ungkap Dedi, Rabu (19/2/2020).

Lebih jauh Dedi menambahkan, wacana untuk mengubah TN ke Tahura merupakan langkah mundur dan kontraproduktif bagi upaya untuk membangun daerah yang maju. Sebab, berbagai alasan yang diterima pihaknya dinilai hanya harapan angin surga.

Ini persis seperti kejadian 16 tahun lalu saat Pemkab dan DPRD Kuningan mengusulkan perubahan hutan lindung Gunung Ciremai menjadi TN yang katanya akan banyak proyek, bantuan asing akan mengalir dan sebagainya. Yang kenyataannya merupakan sebuah fatamorgana.

"Oleh karena itu, kami Forum Komunikasi Gunung Ciremai merasa keberatan sekaligus menolak setiap upaya untuk mengubah TN (TNGC) menjadi Tahura oleh pihak manapun," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement