Indonesia Positif Ketahanan Informasi Ekonomi

Kuatkan Ekonomi Warga, Mahasiswa KKN 33 UM Jember Bimbing Usaha Jamu di Desa Sukokerto

Senin, 24 Februari 2020 - 19:51 | 112.41k
Sulastri (tengah) bersama dua mahasiswi UM Jember memamerkan produk jamu buatannya. (Foto: Humas UM Jember)
Sulastri (tengah) bersama dua mahasiswi UM Jember memamerkan produk jamu buatannya. (Foto: Humas UM Jember)
FOKUS

Ketahanan Informasi Ekonomi

TIMESINDONESIA, JEMBER – Sejumlah program pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan oleh kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 33 Universitas Muhammadiyah Jember (UM Jember) di Desa Sukokerto Kecamatan Sukowono, Jember. Mulai dari kerja bakti membersihkan fasilitas umum desa, penyuluhan kesehatan, gerakan cuci tangan dan gosok gigi pada anak sekolah dasar, merehabilitasi tugu batas desa, pengadaan tempat sampah pada beberapa fasilitas umum desa, mengembangkan kewirausahaan warga desa, dan sebagainya.

Dalam mengembangkan kewirausahaan warga desa, kelompok KKN 33 UM Jember menyasar pada masyarakat yang memiliki UKM (Usaha Kecil Menengah) namun kurang berkembang. Padahal, keberadaan UKM mempunyai peran penting dalam pertumbuhan suatu daerah. Selain itu, UKM juga sangat berpartisipasi terhadap penyerapan tenaga kerja.

UM-Jember-2.jpg

Salah satu bentuk UKM di Desa Sukokerto adalah produksi jamu herbal yang di gagas oleh Sulastri, Ketua RT 003/ RW 004 Dusun Kojuk, Desa Sukokerto, Kecamatan Sukowono. Usaha ini telah berjalan sejak 2016. Namun terhambat dan tidak berkembang karena kesulitan dalam pemasaran. Selama ini produk tersebut hanya dipasarkan dengan cara menitipkan di warung warung sekitar Desa Sukokerto dan menggunakan sales.

“Dulu usaha ini lumayan ramai. Tapi sekarang mati karena habis ditipu sama sales yang menjualkan. Hasil keuntungannya dibawa lari. Sehingga kesulitan modal dan pemasarannya juga sudah susah. Sebenarnya di sini ada beberapa orang yang memiliki usaha yang sama karena kami dibekali pada saat pelatihan oleh disnaker, hanya yang lain sudah tidak aktif memproduksi,” keluh Sulastri.

Erike Fitriana selaku Koordinator Program Kewirausahaan mengatakan bahwa program pendampingan wirausaha ini sangat perlu dilakukan.

"Program ini ditujukan pada wirausaha yang ada masih berjalan namun tidak berkembang atau stagnan. Jadi di sini kami memberikan pendampingan sederhana dalam aspek pemasaran dan managerial," kata Erike.

Program ini berlangsung selama 8 hari yang dimulai pada 10 - 17 Febuari 2020. Bentuk kegiatannya anataa lain anggota KKN 33 UM Jember ikut terlibat dalam proses pembuatan jamu mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses pengolahan. Selanjutnya membantu memperbaiki pengemasan produk agar lebih menarik dan memiliki nilai jual yang lebih.

Kemudian dilakukan pengenalan pemasaran secara daring (online) dengan menggunakan media sosial, serta membantu untuk membuka rekening sebagai penunjang pemasaran secara digital.

“UM Jember melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat berkomitmen untuk memberikan kontirbusi nyata kepada masyarakat. Salah satu bentuk kontribusi nyata tersebut adalah program pendampingan wirausaha yang dilakukan oleh mahasiswa KKN di Desa Sukokerto ini,” tutur Mad Zaini sebagai Dosen Pendamping Lapangan di Desa Sukokerto.

Setiap kemasan jamu ini dijual seharga Rp 8.000 dan dapat dipesan secara daring melalui akun Instagram @jamuinstanduaputri.

Produk tersebut terdiri dari 3 varian yaitu jahe, kunyit putih, dan temulawak. Banyak produk yang telah terjual dan mendapatkan ulasan yang positif dari konsumen. Kegiatan ini sangat didukung oleh Kepala Desa Sukokerto.

Program cetusan mahasiswa UM Jember ini diharapkan dapat menghidupkan kembali perekonomian warga Desa Sukokerto. Selain itu, Sulastri juga dapat menjadi inspirasi bagi warga lainnya untuk memulai wirausaha dengan memanfaatkan teknologi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES