Entertainment

Nobar Film Habibie & Ainun Meriahkan Valentine dan Hari Presiden di Ibu Kota Amerika

Selasa, 25 Februari 2020 - 09:10 | 82.23k
Sekitar seratus warga AS memadati acara nobar di KBRI Washington DC. Mereka larut dalam tiap scene film Habibie & Ainun, Jumat (21/2/2020) malam. (FOTO: KBRI Washington DC for TIMES Indonesia)
Sekitar seratus warga AS memadati acara nobar di KBRI Washington DC. Mereka larut dalam tiap scene film Habibie & Ainun, Jumat (21/2/2020) malam. (FOTO: KBRI Washington DC for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTAKBRI Washington D.C. kembali menggelar acara nonton bareng (nobar) film Indonesia. Pilihan kali ini adalah film ber-genre drama-romantis 'Habibie & Ainun'. 

Pemesanan tempat yang disebar secara online, langsung penuh hanya dalam sepekan. Alhasil walaupun di tengah udara dingin hampir mencapai titik beku pada Jumat malam (21/2/2020), KBRI Washington, D.C. dipenuhi ratusan warga Ibu Kota Amerika Serikat (AS). Mereka antusias mengikuti perjalanan cinta Presiden ke-3 RI, B.J. Habibie dan Ibu Negara Hasri Ainun Habibie.

Film Habibie & Ainun sengaja dipilih karena paling sesuai menggambarkan nuansa Hari Valentine dan Hari Presiden di AS, yang jatuh pada tanggal 14 dan 17 Februari 2020. 

"Kedua tokoh utama dalam film ini membuktikan bagaimana tulusnya cinta mendukung keberhasilan seseorang dalam pengabdian kepada bangsanya,” ujar Yudho Sasongko, Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya, mewakili Kepala Perwakilan RI di Washington, D.C. 

nobar-2.jpg

“Kami berharap film ini dapat membantu warga AS untuk semakin mengenal Indonesia dan sekaligus mempererat hubungan antarmasyarakat kedua negara yang selama ini sudah berjalan sangat baik,” lanjutnya. 

Film “Habibie & Ainun” besutan sutradara Faozan Rizal yang diputar dalam Bahasa Indonesia dan disertai subtitle Bahasa Inggris ini, mampu mengaduk-aduk suasana hati warga AS yang hadir.

Di bagian awal, penonton bisa tertawa dan tersenyum sambil santai mengunyah cemilan. Namun lambat laun, film ini mampu mengubah suasana rileks menjadi serius, saat menampilkan perjuangan Habibie mewujudkan mimpinya agar Indonesia mampu membuat pesawat sendiri, atau saat memimpin Indonesia di masa transisi menuju era reformasi. 

Tidak hanya itu, film “Habibie & Ainun” juga berhasil menggiring para penonton larut trenyuh. Pilihan hidup Ainun untuk terus mendukung Habibie hingga maut memisahkan, membuat suasana mengharu biru tanpa pandang bulu, baik pria maupun wanita. 

Tidak sedikit diantara mereka yang bolak-balik menyeka air mata. Para penonton yang datang dengan pasangan, beberapa diantaranya tampak saling berpelukan atau saling bergandeng tangan dengan erat seolah ingin seperti pasangan Habibie-Ainun.  

“Dari anakku, aku, hingga kenalanku yang sudah berumur, semuanya meneteskan air mata. Film ini menyentuh berbagai dimensi manusia, dari intelektual hingga emosional,” ujar Anna, warga AS keturunan Rusia. 

“Percaya kepada cinta lalu mengikuti kebaikan dalam hidup. Pesan film yang sangat kuat,” lanjut ibu rumah tangga yang datang bersama puteri dan kenalannya ini. 

“Film ini memberikan pesan yang sangat kuat bahwa hal terbesar dalam hidup sang presiden adalah sang isteri,” ujar Myron, mantan ketua National Press Club (NPC, organisasi prestisius untuk para jurnalis AS), yang malam itu hadir ditemani isterinya. 

“Saya bisa mengaitkan sebagian pengalaman saya saat bertugas di Indonesia dengan film ini”, lanjut pria yang puluhan tahun menjadi wartawan Associated Press dan beberapa kali ke Indonesia ini. 

“Ini film percintaan yang universal. Yang membedakan, film ini dibuat berdasarkan kisah nyata dari salah satu tokoh paling hebat di Indonesia, di mana ada cinta di balik semua tahapan hidupnya,” papar Jan Du Plain, President & CEO dari DuPlain Global Enterprises, Inc. 

nobar-3.jpg

“Selain berhasil membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi sebagai negara demokrasi, tokoh ini juga membawa pesan spiritual bahwa uang dan prestis bukan segalanya,” pungkas perempuan yang bergerak di bidang kerja sama budaya lintas negara bekerja sama dengan perwakilan-perwakilan asing di Washington, D.C. ini.   

Selama film diputar, para penonton juga disuguhi aneka jajanan dan cemilan khas tanah air. Dari klepon, keripik singkong, aneka gorengan tempe mendoan dan pisang goreng, hingga berbagai rebusan ubi warna-warni dan kacang rebus, membuat suasana nobar makin terasa layaknya layar tancap di tanah air. Segarnya teh melati dan hangatnya wedang ronde, makin melengkapi cita rasa Indonesia yang sangat dinikmati warga AS. 

Selain ungkapan langsung, kesan dan komentar terhadap film juga dikirimkan melalui surat diantaranya dari Towson University, yang Jumat sebelumnya juga menggelar acara nobar serupa. 

“Kami belajar banyak tentang Indonesia dari “Habibie & Ainun”. Sebagai orang film, saya sangat menikmati film ini. Aspek sinematografi dan editing semuanya dikombinasikan dalam satu cerita yang sangat menyentuh, menggambarkan sosok politisi dengan cinta yang luar biasa,” tulis Dr. Greg Faller, Dekan pada College of Fine Arts & Communication, Towson University.

Selain di Washington, D.C., film “Habibie & Ainun” seminggu sebelumnya juga diputar di empat kota di Negara Bagian Maryland, yaitu Annapolis, California, Cumberland, dan Towson. Pemutaran ini dalam rangka 12th Annual Bridges to the World International Film Festival, hasil kerja sama KBRI Washington, D.C. dengan World Artist Experiences, sebuah organisasi nirlaba berbasis di Annapolis, ibukota Maryland.

Acara pemutaran film Indonesia melalui program “Movie Night at the Embassy” ini digelar untuk memperkenalkan khazanah seni budaya Indonesia dan industri kreatif, terutama film, kepada masyarakat AS. Film Habibie & Ainun merupakan edisi kedua dari program ini, setelah pada pemutaran perdana bulan November 2019, film “Pengabdi Setan” besutan Joko Anwar mampu membuat merinding ratusan penonton “Movie Night at the Embassy: Halloween Edition”. Program ini akan terus berlanjut dengan pemutaran film-film terbaik Indonesia lainnya, yang akan diputar secara tematis dan reguler. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES