Tak Hanya Wisata Sejarah, Pulau Morotai juga Kaya Wisata Bahari

TIMESINDONESIA, MOROTAI – Bicara soal destinasi wisata di Pulau Morotai, Maluku Utara tidak akan pernah habisnya. Ini karena daerah ini kaya akan objek wisatanya yang indah, menarik, eksotis dan memukau. Sebelumnya TIMES Indonesia telah mengulas soal wisata pantai Army Doch. Objek wisata yang unik karena menyuguhkan sejarah dunia, kini giliran "menyelami" wisata bahari.
Pulau sejarah ini, selain kaya dengan destinasi wisata pantai, kaya juga akan destinasi wisata bahari alias pemandangan bawah laut. Nah, kali ini TIMES Indonesia coba menelisik sejumlah keindahan panorama bawah laut dimiliki Morotai yang dijadikan primadona oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai.
Advertisement
Ternyata, Morotai Pulau yang dijuluki mutiara d ibibir Pasifik ini memiliki destinasi wisata diving dan snorkeling sangat banyak. Bahkan ada beberapa spot menjadi favorit yang wajib wisatawan pecinta diving selami, dijamin tertarik dan kagumi keindahannya.
Karena pulau terdepan di bibir Pasifik ini punya banyak spot wisata bawah laut kelas dunia untuk diving dan snorkeling yang membuat para penyelam berdecak kagum. Saat ini, Dispar Pulau Morotai telah mengklasifikasikan sesuai lokasinya.
Kepala bidang Destinasi dan Industri Pariwisata, Asyura Umar, merangkum beberapa spot diving dan snorkeling paling istimewa, sehingga menjadi primadona dan pilihan buat disuguhkan kepada para traveler yang datang ke Morotai saat melakukan diving maupun snorkeling yakni Mitita Shark Dive Poin dan Dodola Point.
Pulau Mitita sendiri berada di Selatan Laut Kota Daruba. Bila ditempuh dari pelabukan Speed Boat memakan waktu sekitar 20 menit. Di bawah laut Pulau Mitita pada kedalaman 18 sampai 20 meter, para penyelam disuguhkan atraksi menarik, yakni dapat memberi makan gerombolan ikan hiu atau gorango berjumlah puluhan ekor.
Bahkan informasi berhasil dihimpun TIMES Indonesia. Selasa (21/7/2020), sejumlah pejabat tinggi negara seperti mantan Kapolri Tito Karnavian bersama rombongan telah melakukan diving di Mitita Shark Dive Poin dan memberi makan ikan hiu alias Gomo atau Gorango Morotai.
“Saya sudah sering diving di berbagai tempat di wilayah Indonesia, tetapi baru kali ini saya menemukan lokasi yang hanya 50 meter dari pantai dengan kedalaman 20 meter bisa melihat 30 ikan hiu. Ini sesuatu yang menarik,” kagum Tito Karnavian pada Januari 2018.
Bahkan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr, saat mengunjungi Pulau Morotai pada awal April 2019 untuk peringati 70 tahun kemitraan Pemerintah AS dan Indonesia dalam konservasi kelautan dan pengelolaan perikanan pun melakukan diving di Morotai. Dubes AS dan rombongan melakukan diving di spot wisata Galo-Galo Point dan dirinya mengagumi keindahan bawah laut yang dimiliki Pulau Morotai.
Menurut Asyura, Morotai kini miliki 28 Dive Sites. Listnya adalah Morotai Wirek, RSAU, Sagolo Point, Dodola Point, Galo-Galo Point, Pintu Dua (Selat Sidanga), Tanjung Wayabula Point, Kolorai Selatan, Leo Rao Point, Batu Layar Point, Goa Burung Poin, Aru Point, Ciogerong Point (Hammer Head Point), Matita Point, dan Rock Point.
Selain itu, Gorango Point, Cendana Point, Korago Point, Totodoku Point, Pinang Point, Harbour Point (Joubella), Tabailenge Point, Tanjung Sabatai Point, Dehegila Point, RAF Point, Selat Sidanga Point, Pulau Kokoya, Saminyamau Utara dan Saminyamau.
Dari 28 Dive Sites itu, terang Asyura, ada beberapa yang menjadi primadona. Terutama Matita Poin, karena para traveler saat melakukan diving dapat menemukan Hiu atau Gorango Morotai (Gomo) yang menjadi maskot destinasi wisata Morotai. Selain dapat bertemu gerombolan hiu juga dapat memberi makan.
Kemudian Dive Site World War II di Wawama, saat para traveler menyelam sebelum tembus pada kedalaman sekitar40 meter, traveler sudah melihat tumpukan mobil Jeep kemudian truk, bila lanjut pada kedalaman 40 meter akan menemukan dan dapat melihat bangkai pesawat pembom Bristol Beaufort milik Amerika Serikat saat perang dunia II.
"Situs menyelam Perang Dunia II atau Dive Site World War II di bawah laut Desa Wawama dapat dikatakan sebagai museum bawah laut. Namun ditempat ini para penyelam harus memiliki sertifikat advance dan punya jam terbang tinggi, mengingat titik penyelaman sangat dalam. Selain itu, spot bawah laut yang menjadi primadona adalah Dodola Poin, Galo-Galo Point dan Wayabula Point," kenangnya.
"Sementara untuk snorkeling lokasinya dianggap sangat favorit adalah Pulau Kokoya, Kolorai, Dodola dan Galo-Galo. Karena kaya akan destinasi Wisata bahari maka, Pulau Morotai ditetapkan Pemerintah Pusat sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dan masuk dalam 10 Bali baru," kata Asyura, Kabid Destinasi dan Industri Dispar Pulau Morotai. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |