Peristiwa Daerah

Hikayat Gedung BAT, Bangunan Cagar Budaya Kota Cirebon Tempat Seniman Berkumpul

Minggu, 25 Oktober 2020 - 21:23 | 325.27k
Gedung BAT yang ikonik dengan bangunan khas kolonial Belanda (Foto: Dede Sofiyah/TIMES Indonesia)
Gedung BAT yang ikonik dengan bangunan khas kolonial Belanda (Foto: Dede Sofiyah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, CIREBONGedung BAT atau British American Tobacco menjadi salah satu tempat yang memiliki bentuk bangunan khas kolonial Belanda ikonik di Kota Cirebon.

Berlokasi di Jalan Pasuketan Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon memiliki luas hampir satu hektare. Lokasi gedung BAT dulu dikenal dengan Kawasan Kebumen yaitu sebagai kawasan perkantoran.

Advertisement

Gedung-BAT-2.jpg

"Dibangun pada masa kolonial untuk mengawasi kegiatan pelabuhan kota yang berdekatan dengan pusat kekuasaan. Yaitu alur keluar masuknya barang ekspor dan impor adanya disitu dan pusatnya disitu," kata pemerhati sejarah dan budaya Cirebon, Mukhtar, Minggu (25/10/2020).

Gedung BAT diperkirakan dibangun pada tahun 1924. Dirancang oleh Biro Artsitek F.D Cuypers dan Hulswit dengan gaya art deco.

Mukhtar mengatakan, untuk bangunan kolonial belum diceritakan pastinya digunakan sebagai apa sebelum dijadikan perusahaan rokok. Akan tetapi, salah satu sumber menyebutkan semua kegiatan yang resmi yang dilakukan pemerintahan kolonial itu dalam hal pengangkatan Sultan, yakni Sultan Sepuh Tajul Arifin yang pada saat itu berusia 19 tahun.

"Sultan Sepuh saat itu ditetapkan disitu dan disaksikan oleh para kidedhe dan abdigede dari luar daerah dan upacaranya diatur oleh Belanda," tambahnya.

Gedung-BAT-3.jpg

Kegiatan di BAT dengan keraton terekam dari mulai tahun 1600-an pada zamannya Panembahan Ratu sudah mulai terlihat. Yang terekam kegiatan kolonial, bukan kegiatan masyarakat setempat atau tokoh pada masa lalu.

"Tata ruang sekitar gedung BAT hampir 90 persen berubah, sisa-sisa bangunan yang tersisa salah satunya gedung BAT. Dengan bentuk bangunan yang masih sama," ujar Mukhtar.

Gedung BAT atau Gedung British American Tobacco, ditetapkan sebagai gedung Cagar Budaya oleh Pemerintah Kota Cirebon.

Gedung BAT manufaktures yang berdiri saat ini telah diambil alih oleh perusahaan rokok Bentoel. Yang pada awalnya merupakan perusahaan rokok ss Michael.

Sebelum tahun 1925 PT Britsh American Tobaco membelinya dan mengembangkan secara besar-besaran. Pada tahun 1930 BAT merupakan salah satu pabrik rokok terbesar yang produksinya mencapai 17,5 juta batang rokok putih dalam sehari.

"Para pekerjanya berjumlah 1700 terdiri atas laki laki dan perempuan. Tembakau yg digunakan pada masa itu harus diimpor," tuturnya.

"Namun pada 2010 pabrik rokok ini sudah tidak beroperasi. Untuk sekarang Gedung BAT difungsikan sebagai tempat seniman, itupun belum resmi. Artinya para seniman, budayawan pada kumpul, diskusi, tapi bukan di dalamnya," tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES