Peristiwa Daerah

Ditanya Soal Polemik Azan 'Hayya Alal Jihad' Ini Jawaban Gus Baha

Rabu, 09 Desember 2020 - 08:41 | 74.89k
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (FOTO: NU Online)
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (FOTO: NU Online)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAKH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha turut menjawab persoalan azan yang ditambahi dengan kalimat 'Hayya Alal Jihad' yang beberapa waktu lalu viral di media sosial (medsos).

Menurutnya, ajaran jihad di dalam agama Islam adalah dibenarkan. Namun kata Gus Baha, jihad tidak bisa dilakukan tanpa melihat permasalahan yang ada pada zamannya. Misalnya, saat Indonesia dijajah oleh Belanda dan Jepang. Maka jihadnya adalah melawan sesuai kebutuhan saat itu juga.

Advertisement

"Semua orang tahu ko, azan itu ya dengan kalimat-kalimat seperti itu (umumnya azan) dari riwayatnya Rasulullah SAW. Dan kita masalah jihad juga ngertilah. Dulu bangsa kita di jajah Belanda ya mereka otomatis (melakukan) jihad. Dulu Mbah Hasyim (Hasyim Asy'ari) melakukan revolusi jihad. Semua itu kan sesuai konteks. Dalam keadaan damai orang ya tidak suka jihad," katanya seperti dikutip dari YouTube Ngaji Kiakiku, Rabu (9/12/2020).

Tokoh NU itu melanjutkan, jihad memanglah sangat penting dilakukan. Andaikan dulu tidak diwajibkan jihad, ketika Indonesia dijajah Belanda dan Jepang, dipastikan tidak akan menemukan solusi dan tentu akan bingung. Dalam hal inilah, Islam dalam ajarannya memberikan solusi dan wajib melakukan jihad untuk merebut kemerdekaan.

"Tetapi ketika hukum muqtadhal-haal (tuntutan keadaan), maka hukum itu menjadi gugur ketika muqtadhal-haal itu tidak ada. Jadi (masalah ini) tanggapi saja secara ilmiah. Tapi dimana-mana jihad itu ada konteksnya," jelasnya.

Oleh karena itu, murid dari almarhum KH Maimun Zubair itupun mengajak, masyarakat bisa menghadapi setiap permasalahan dengan normal saja.

"Dulu kenapa Rasulullah itu tegas, ya karena harus tegas. Rasulullah jelas benarnya, musuhnya jelas salahnya. Di zaman akhir itu, tak segampang itu. Ya sudah normal saja. Makanya ini dilatihlah. Menghadapi apa saja dengan normal saja. Karena agama ini menyediakan semuanya," ujarnya.

Seperti yang diketahui, Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal Polri sudah menangkap salah satu pelaku yang dikenal dengan Rayhan Al-Qadrie atas videonya yang mengubah lafaz azan Hayya Alal Jihad.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono mengatakan pelaku ditangkap di Jawa Barat. Dalam video yang beredar di medsos, Rayhan Al-Qadrie ini, mengumandangkan azan dengan lafal berbeda di hadapan enam orang. Saat kata jihad, enam jamaahnya ikut meneriakan dengan keras.

Dalam persoalan azan 'Hayya Alal Jihad' ini, Gus Baha turut menjelaskan konteks jihad yang benar sesuai zamannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES