Imbas Wajib Rapid Test Antigen, Sejumlah Hotel di Kota Malang Mengeluh

TIMESINDONESIA, MALANG – Sejumlah hotel di Kota Malang mengeluh banyak tamu yang membatalkan pemesanannya. Hal ini imbas dari rencana pemberlakuan wajib rapid test antigen bagi para wisatawan yang ingin datang ke Kota Malang.
Wali Kota Malang, Sutiaji pada Jumat (18/12/2020) lalu merencanakan wajib rapid antigent guna menekan angka Covid-19 yang semakin hari mengalami kenaikan drastis. Ini juga bertepatan dengan momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Advertisement
Whize Prime Hotel mengungkapkan, banyak tamu yang sudah booking (daftar) membatalkan rencananya untuk bermalam pada saat momen Nataru.
"Ini sangat disayangkan, kalau dari sisi pengusaha pastinya mengalami kerugian. Apalagi para wisatawan yang ingin menginap langsung membatalkan karena tahu ada syarat seperti itu," ujar General Manager (GM) Whize Prime Hotel Malang, Azis Sismono, Minggu (20/12/2020).
Azis mengungkapkan, setelah beredarnya kabar terkait wajib rapid antigen bagi para wisatawan, sebanyak 50 tamu hotel sudah membatalkan rencana menginapnya.
"Ini saja sudah ada sekitar 50 pemesan yang telah membatalkan. Para tamu juga mengkonfirmasi alasannya karena ada rencana aturan itu," ungkapnya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, lanjut Azis, para tamu hotel pada tahun ini tidak ada yang menyewa jauh-jauh hari. Ini dilakukan karena pertimbangan mereka, mengingat kondisi Covid-19 juga masih tidak menentu.
"Sekarang ini trennya para tamu hotel memesan selalu dadakan, takutnya memang tiba-tiba ada peraturan baru ada lonjakan baru. Akhirnya orang jadi males, mereka menunggu pasti baru pesan," ungkapnya terkait kebijakan rapid test antigen. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |