Ekonomi

Produk Alumni Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo ini Sudah Mendunia

Selasa, 05 Januari 2021 - 14:42 | 58.01k
Alumni  Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo yang berhasil menjual produknya hingga ke mancanegara. (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Alumni Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo yang berhasil menjual produknya hingga ke mancanegara. (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Selama ini santri selalu dinilai hanya bisa mengaji dan belajar agama. Namun anggapan itu ditepis oleh seorang alumni Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo, Nur Hasana Mahnan atau yang akrab disapa Anamahnan.

Dia berhasil menjual snacknya hingga mancanegara. Ia tergabung dalam program OPOP (One Pesantren One Product) Jatim.

Advertisement

Alumni Pesantren Salafiyah 2

Produk yang ia jual adalah snack dengan merek dagang Mantan, skin care dengan nama dagang Naina serta minuman lemon dengan nama dagang Nu Lemon. Produk tersebut dibawah naungan sebuah perusahaan yang ia beri nama Adeeva Group.

Anamahnan telah memiliki agen dari Sabang hingga Merauke. Tak berhenti disitu, ia juga memiliki agen di beberapa Negara.

“Agen snack dan skin care ada di Hongkong, Taiwan, Yunani, Arab Saudi. Rata-rata yang jual snack juga jual skin care, dan lemon, agen kita orang Indonesia yang kerja di sana,” ujarnya, Selasa (5/12/2020).

Produknya bisa mendunia lantaran ia berusaha membangun personal branding kepada seluruh pembelinya. Ia juga membangun kepercayaan kepada semua orang. Sehingga para agennya pun selalu membeli apa yang dijual oleh alumni Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo ini.

Alumni Pesantren Salafiyah 3

“Kalau orang percaya dengan kita mau jual apa aja jadi menarik. Makanya saya modal dari snack 200 ribu saja. Itu saya gak pinjem dari mana-mana gak ada investor, 1 tahun pertama hasilnya Rp 2 miliar itu hanya snack, baru tahun kedua saya nambah skin care, tahun berikutnya nambah lemon, ada mukenah, baju,” ungkap Anamahnan.

Anamahnan mengatakan, ia telah mengikuti program OPOP Jatim di tahun ke 2. Memang sebelum bergabung di OPOP penjualannya sangat bagus, namun setelah bergabung di OPOP usahanya itu semakin besar.

“Dengan adanya OPOP ini sangat bagus, makin besar, kita disupport apalagi kemarin rumah produksi kita diliput. Terus disiarkan di TV lokal, itu sangat membantu kita,” terangnya.

Atas kegigihannya membangun usaha, Anamahnan pun menjadi pemenang dalam Santriprenuer Award katagori Boga yang digelar di Jogjakarta pada 19 Desember 2020 lalu. 

“Dari seorang santri, yang notabenenya ngaji kitab, juga harus bisa bergerak di bidang ekonomi, membantu perekonomian umat, saya sama suami ingin sekali memberikan contoh bagi santri diseluruh Indonesia,” tegas Anamahnan

Alumni Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo yang mengikuti program OPOP Jatim itu juga mengatakan, sebelum adanya pandemi dalam sebulan omsetnya mencapai Rp 360 Juta, sementara semenjak pandemi omsetnya menjdi Rp 100 juta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES