Peristiwa Nasional Anugerah TIMES Indonesia 2020

Nakhoda di Tengah Badai, Muhammad Yusuf Raih Man of The Year Priangan Timur 2020

Senin, 11 Januari 2021 - 09:06 | 118.02k
Muhammad Yusuf Raih Man of The Year Priangan Timur 2020 . (Grafis: Dena Setya/TIMES Indonesia)
Muhammad Yusuf Raih Man of The Year Priangan Timur 2020 . (Grafis: Dena Setya/TIMES Indonesia)
FOKUS

Anugerah TIMES Indonesia 2020

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYAMuhammad Yusuf, Plt Wali Kota Tasikmalaya berhasil meraih penghargaan Man of The Year Priangan Timur dari Anugerah TIMES Indonesia (ATI) 2020.  Untuk tahun 2020, ATI mengangkat tema “Nasionalisme dan Kepedulian di Tengah Pandemi Covid-19”. 
 
“Penghargaan ini merupakan suatu kepercayaan bagi saya. Sebenarnya berat bagi saya karena belum memberikan yang terbaik bagi Kota Tasikmalaya. Kepercayaan ini harus saya pegang, amanat yang diberikan ini saya terima dengan rasa syukur,” papar M. Yusuf kepada TIMES Indonesia Priangan Timur. 
 
Pada masa pandemi ini, lanjut Yusuf, pemerintah daerah Kota Tasikmalaya terus berupaya menangani kasus Covid-19. “Kami bekerja keras sejak awal pandemi. Kami menerapkan PSBB parsial untuk membatasi orang masuk dari luar wilayah Tasikmalaya,” jelasnya.

Yusuf mengatakan, ada sembilan batas kota di Tasikmalaya yang dijaga sehingga orang dari wilayah zona merah dilarang masuk ke Tasikmalaya, misalnya orang dari Bekasi, Depok, Tangerang. “Ini dilakukan untuk memutus rantai pendatang dari luar kota Tasik. Kami melaluikan PSBB 1-4 hingga new normal, tak berhenti bekerja sejak Maret hingga mengucurkan anggaran sedemikian besar,” papar Yusuf.

Advertisement

Kota Tasikmalaya berhasil menekan angka kejadian Covid-19 hingga nol pasien. Bahkan pada Agustus di rumah sakit tidak ada pasien Covid-19.  “Sudah dianggap negatif, semua pasien pulang ke rumah masing-masing, RS kosong,”ungkapnya. 
    
Namun, tantangan selanjutnya muncul saat menghadapi momen hari raya dan libur panjang.  Pada bulan November-Desember angka kejadian Covid-19 muncul lagi. Angka pasien sejak Maret-Agustus mencapai 750 pasien dinilai sembuh. Namun, pada Oktober-Desember jumlah ‘membengkak’ hingga 1500 orang. "Dengan kata lain, jumlahnya meningkat 2 kali lipat dari sebelumnya, dengan kasus meninggal 60 jiwa,” jelas Yusuf.

Jumlah pasien yang membludak menyebabkan rumah sakit penuh. Untuk menampung banyaknya pasien, pemda pun melakukan antisipasi dengan memanfaatkan rusunawa dan hotel sebagai tempat karantina.

“Untuk menghindari penambahan kasus seperti pada libur panjang dan hari raya, pada libur Natal dan tahun baru kami menyebarkan edaran imbauan agar masyarakat tidak melakukan perayaan,” katanya. 

Bahkan, Yusuf beserta jajarannya turun ke lapangan pada momen libur tahun baru untuk memantau apakah ada kerumunan dan keramaian massa. “Alhamdulillah kami berhasil, tahun baru sangat sepi, tidak ada yang merayakan tahun baru. Maka saya optimis tiak ada klaster tahun baru,” pungkasnya.

Yusuf juga mengantisipasi kemungkinan munculnya klaster keluarga atau klaster perjalanan dari wisatawan yang datang ke Tasikmalaya. “Kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha akan pentingnya 3 M agar tidak muncul kasus dan klaster baru di Tasikmalaya,” paparnya.

Untuk pasien yang menjalani karantina mandiri di rumah dianjurkan untuk tidak melakukan kontak fisik dengan anggota keluarga lain. Bagi pasien yang dirawat di rumah sakit, tenaga Kesehatan terus memantau perkembangannya. “Instansi pemerintah dan elemen masyarakat bekerja sama untuk memutus rantai penularan Covid-19, sosialiasi kepada camat, RW, RT dan unsur masyarakat bersemangat kerja keras siang malam,” ucap Yusuf.

Menghadapi tahun 2021 ini, pemerintah Kota Tasikmalaya terus berupaya menangani permasalahan Covid-19. “Kami akan terus berusaha memutus mata rantai walau dengan anggaran yang terbatas,” jelasnya.

Selain soal penanganan Covid-19, pemerintah Kota Tasikmalaya juga memiliki program utama penataan kota. “Tahun 2021 ini kami akan melakukan penataan kota, utamanya di pusat kota dulu, kemudian merambah ke wilayah lain yang sudah tampak kumuh,” tandas Yusuf.

Pemerintah Kota Tasikmalaya juga akan melaksanakan program pemberdayaan masyarakat. “Kota Tasikmalaya ini kota kreatif, namun angka kemiskinan tertinggi se-Jawa Barat. Pada tahun-tahun sebelumnya angka kemiskinan sempat menurun hingga 2 persen, namun saat ini berhubung pandemi angka kemiskinan bertambah lagi. Kami menyalurkan bantuan sosial hingga mencapai Rp40 miliar,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Muhammad Yusuf meggantikan posisi Wali Kota Budi Budiman dalam menjalankan roda pemerintahan di Kota Tasikmalaya. Budi Budiman ditahan KPK sejak Oktober 2020. Agar roda pemerintahan Kota Tasikmalaya tetap berjalan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf menggantikan Budi Budiman. 

Meski Wali Kota sedang dalam masalah, Plt Wali Kota tetap menjalankan visi dan misi sebagai janji politik pembangunan Bersama Wali kota. Sebagai Wakil Wali Kota, Yusuf mendukung kebijakan Wali Kota. Yusuf tidak berjalan sendiri, jalinan komunikasi antara Wali Kota dan Wakil Wali Kota dalam hal kebijakan pembangunan Kota Tasikmalaya tetap berjalan dengan baik. 

Muhammad Yusuf menjamin, roda pemerintahan di Kota Tasikmalaya  tetap berjalan sebagaimana mestinya dan siap mejalankan program-program Pemkot Tasikmalaya. Hal inilah yang menjadi pertimbangan Anugerah TIMES Indonesia mendapatkan Man of The Year Priangan Timur 2020. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES