RS TMC Tasikmalaya Menerima Limpahan Puluhan Pasien Hemodialisa

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Puluhan pasien hemodialisa dari RSUD dr. Soekarjo Tasikmalaya dilimpahkan ke Rumah Sakit TMC. Hal ini terjadi karena gedung hemodialisa di RSUD dr. Soekardjo mengalami kekosongan consumable (peralatan cuci darah).

Kekosongan stok peralatan cuci darah diakibatkan peralatan dari rekanan yang biasa menyuplai peralatan Kesehatan tersebut tidak kunjung datang. Hal itu terjadi karena pihak rekanan memberhentikan pengiriman karena adanya tunggakan yang belum terbayar sejak bulan Februari 2020.

Advertisement

Gedung Hemodialisa RSUD dr. Soekardjo ( Foto : Harniwan Obech/TIMES Indonesia Priangan Timur)

Penanggungjawab PT. Cakra Yuda Persada di RSUD dr. Soekardjo H. Bayhaqi Umar sewaktu dikonfirmasi oleh TIMES Indonesia Rabu (3/2/21) menceritakan bahwa sudah terjadi kesepakatan kerja sama operasional hemodialisa dengan pihak RSUD dr. Soekardjo. Namun pada perjalanannya ada beberapa komitmen yang tidak bisa dipenuhi oleh salah satu pihak.

Bayhaqi mengungkapkan Tunggakan RSUD dr. Soekardjo sampai dengan bulan Januari 2021 kemarin mencapai sekitar Rp 8 miliar. ”Sehingga dengan terpaksa kami menyetop peralatan sekali pakai consumable Hemodialisa sebagai sarana pendukung mesin cuci darah,” paparnya.

Tunggakan seperti ini bukan pertama kali dialami oleh perusahaan tersebut. Pertengahan tahun 2019 pihak perusahaan sudah menyampaikan kepada wakil wakilkota dan berharap kerja sama operasional ini bisa dijamin oleh pihak pemerintah kota agar tidak terjadi lagi tunggakan.

Gedung Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya ( Foto : Harniwan Obech/TIMES Indonesia Priangan Timur)

Sementara Yessi Koordinator  Ruang HD RS TMC ditemui TIMES Indonesia di ruang kerjanya menyampaikan bahwa ruang HD RS TMC menerima sekitar 30 pasien limpahan dari RSUD dr. Soekardjo. “Bahkan ada informasi susulan akan ada penambahan pasien sekitar 15 orang lagi," ungkapnya

Ruang HD Rumah Sakit TMC memiliki 19 tenaga medis yang menangani layanan cuci darah, dengan penanganan pasien 196. Ini artinya ada penambahan layanan yang harus ekstra buat pasien. Salah satunya melakukan lembur bagi beberapa tenaga medis karena jumlah pasien dan tenaga tidak seimbang. "Yang penting kita semua perawat di sini selalu diberikan kesehatan, sebab ini tuntutan profesi dimana harus dilakukan untuk kemanusiaan," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.